Dukung Efisiensi Anggaran, Pemkot Yogya Sesuaikan Paket Strategis 2025

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta akhirnya menetapkan 8 paket strategis pembangunan tahun 2025. Jumlah paket strategis itu mengalami penyesuaian dari sebelumnya ditetapkan 10 paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2025. Penyesuaian itu untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran belanja negara dari pemerintah pusat. Pemkot Yogyakarta menargetkan 8 paket strategis dapat terlaksana dan selesai pada tahun ini.
"Paket strategis yang (data) terakhir sesuai Keputusan Wali Kota (Kepwal) Yogyakarta nomor 141 tahun 2025, " kata Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Pemkot Yogyakarta Joko Budi Prasetyo, saat dikonfirmasi, Kamis (6/3/2025).
Mengacu Kepwal Yogyakarta nomor 141 tahun 2025 tentang penetapan paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2025 , ada penyesuaian untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran belanja negara sehingga ditetapkan 8 paket strategis. Sebelumnya Pemkot Yogyakarta menetapkan 10 paket strategis tahun 2025  melalui Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 481 tahun 2024. Kemudian ada kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat sehingga 2 paket strategis Pemkot Yogyakarta dengan dana alokasi khusus (DAK) dibatalkan.

Jalan Dr Soepomo akan disasar pembangunan saluran air hujan dan masuk paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2025.

Pihaknya mengakui ada 2 paket strategis Pemkot Yogyakarta  yang diampu Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) dibatalkan untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. Delapan paket strategis Pemkot Yogyakarta sebagian besar menggunakan dana APBD Kota Yogyakarta. Dia menyebut hanya ada satu paket strategis yang memakai dana alokasi khusus (DAK) dari APBN yaitu renovasi Gedung Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA).
"Khusus yang dana DAK, diharapkan segera untuk dapat dilimpahkan proses pengadaannya. Harapannya sebelum Mei sudah dapat penyedia," tambahnya.
Adapun 8 paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2025 meliputi pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni Cs dengan pagu anggaran sekitar Rp 6,5 miliar, pembangunan saluran air hujan Jalan Dr Soepomo sekitar Rp 5,5 miliar, pembangunan SMPN 10 sekitar Rp 5,2 miliar, renovasi gedung dan bangunan UPT PPA dan RPS sekitar Rp 4,7 miliar. Selain itu pembangunan SDN Golo dengan pagu anggaran  sekitar Rp 4,2 miliar, rehabilitasi talud Sungai Code di Terban sekitar Rp 2 miliar, penataan penerangan jalan kota di sektor 1 di Jalan  Kusumanegara, Ki Mangunsarkoro dan Suryopranoto sekitar Rp 2 miliar serta pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Tahunan sekitar Rp 1,5 miliar.

Penerangan Jalan di  Jalan Ki Mangunsarkoro akan ditata pada 2025 dan masuk paket strategis Pemkot Yogyakarta .

"Untuk pekerjaan jasa pengawasan pembangunan sudah masuk lelang pengadaan elektronik seperti pengawasan pembangunan SDN Golo dan SMPN 10. Memang lebih awal jasa pengawasan karena proses pengadaan lebih lama yaitu 2,5 bulan. Kalau pengadaan konstruksi waktunya sebulan," terang Joko.
Joko menjelaskan beberapa kriteria paket pekerjaan yang masuk strategis yaitu memiliki kesesuaian dengan visi misi wali kota, nilai paket pekerjaan dan faktor resiko. Visi misi itu misalnya terkait dampak kemanfaatan paket pekerjaan bagi masyarakat. Nilai paket pekerjaan diurutkan berdasarkan dari anggaran terbesar dulu. Untuk faktor risiko itu terkait dengan  masa waktu lama pengerjaan sehingga harus dipertimbangkan agar  penyelesaiannya tidak terlambat dan putus kontrak. 
Sementara itu Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Umi Akhsanti mengatakan 2 paket  strategis yang dibatalkan untuk mendukung efisiensi anggaran adalah pemeliharaan berkala Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Trimo Cs yang juga meliputi Jalan Yos Sudarso dan Wardani. Pemeliharaan jalan tersebut rencananya menggunakan DAK fisik dari pusat. Namun demikian pembatalan itu tidak berdampak signifikan ke masyarakat karena kondisi jalan itu kerusakannya tidak parah.

Dokumentasi foto hasil pembangunan di SMPN 10 tahun 2024.

"Yang masih akan dilaksanakan dengan APBD, di Jalan Sugeng Jeroni. Pagu anggarannya memang paling besar karena paketnya meliputi dua ruas jalan Jalan Sugeng Jeroni dan Wahid Hasyim. Untuk pembangunan di SMPN 10  lanjutan dari tahun kemarin. Tahun 2024 membangun loby, ruang guru dan kelas. Tahun 2025 membangun 6 ruang kelas," jelas Umi.(Tri)

Keterangan foto paling atas adalah dokumentasi foto Dinas PUPKP Kota Yogyakarta saat pembangunan SMPN 10 Yogya tahun 2024.