Isi Tausiyah di Masjid Gede Kauman, Wali Kota Tekankan Kebersihan Tempat Ibadah

GONDOMANAN - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengisi tausiyah sebelum berbuka puasa di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada hari, Minggu (9/3). Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengajak umat untuk terus menjaga iman. Salah satu bentuknya adalah menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membuang sampah pada tempatnya yang merupakan bagian dari iman dalam Islam.
Meskipun Pemerintah Kota Yogyakarta sedang berupaya untuk menyelesaikan 46 depo bersih dari sampah, Hasto tetap mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, terutama di area-area yang rawan sampah, seperti di tempat sejarah Islam, salah satunya di kawasan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
“Kami mohon agar masyarakat bisa bersama-sama menjaga kebersihan, dengan mengelola sampah di setiap RT dan RW secara mandiri. Mari kita bantu memperhatikan dan membersihkan depo sampah dengan baik,” ujar Hasto.
Pihaknya menjelaskan, walaupun baru tiga depo sampah yang benar-benar bersih dari sampah di Kota Yogyakarta. Ia berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan kebersihan mulai dari rumah sendiri.
Pihaknya juga mengungkapkan, secara bertahap, setiap RW akan diberikan fasilitas seperti gerobak sampah untuk memudahkan pengelolaan sampah secara lebih teratur.
Selain itu, Hasto juga berbicara mengenai pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi kemajuan Kota Yogyakarta. “Meski kita tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, dengan SDM yang berkualitas dan berakhlak baik, kota ini akan menjadi makmur dan barokah,” tambahnya.
Menurutnya, penting bagi setiap warga untuk memiliki keterampilan yang baik agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan kota.
Ia menjelaskan, selama bulan ramadhan, Pemerintah Kota Yogyakarta, memiliki kegiatan Safari Tarawih, Safari Subuh dan Safari menjelang buka bersama yang diselenggarakan di 14 Kemantren.
“Saya mendoakan agar setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT dan membawa berkah bagi seluruh warga Kota Yogyakarta,” katanya.
Sementara itu, salah satu jamaah di Masjid Gedhe Kauman, Setyaningsih mengungkapkan, bahwa ia telah menerapkan pengelolaan sampah secara mandiri.
Setyaningsih mengatakan, di rumah tangganya, sampah sudah dipisahkan antara sampah basah dan kering. "Kami sudah membiasakan memilah sampah di rumah, sampah basah dan kering kami pisahkan. Ada juga yang mengelola sampah minyak," ujarnya.
Bahkan, Setyaningsih tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, namun juga memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya untuk bercocok tanam. "Lahan kosong di sebelah rumah kami ganti dengan tanaman sereh. Meskipun lahan terbatas, tanaman ini tumbuh subur dan memberikan manfaat," tambahnya.
Ia berharap, dengan kepemimpinan yang baru, semakin banyaknya warga yang peduli dan terlibat dalam pengelolaan sampah serta pemanfaatan lahan kosong. Sehingga, kebersihan lingkungan akan semakin terjaga.
"Harapannya, semoga sampah semakin bersih, lingkungan terjaga biar sehat warganya yang dateng lebih banyak dan Kota Yogyakarta semakin Istimewa,” ujarnya. (Hes)