Pemkot Serahkan Insentif Total Rp 200 Juta untuk Ustadz/Ustadzah

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama dengan memberikan perhatian kepada para Ustadz dan ustadzah yang berperan di Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ). Sebanyak 200 ustaz dan ustazah menerima insentif dengan total nilai Rp 200 juta sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi muda.
Penyerahan insentif ini dilakukan secara simbolis oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, di Masjid Pangeran Diponegoro pada Kamis (20/3).
Salah satu penerima manfaat, Yuli Setyowati (53), pengajar di TPA Nurul Mubin Gedongkiwo, menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah. Ia berharap program serupa dapat terus berlanjut dengan berbagai inisiatif lain yang semakin mensejahterakan para pendidik agama.
"Semoga program ini berkelanjutan dan semakin banyak dukungan bagi para pengajar. Saat ini, saya prihatin karena jumlah ustaz dan ustazah muda masih sangat sedikit. Diperlukan program-program yang menarik bagi generasi muda agar mereka mau berdakwah, mengajar anak-anak mengaji, dan menyebarkan nilai-nilai Islam," ujarnya.
Yuli menambahkan bahwa mengajar di TPA bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hati yang membutuhkan keikhlasan dan kesabaran. "Ini bukan soal mencari uang, tapi perjuangan untuk membentuk generasi yang memahami dan mengamalkan ajaran Islam," katanya.
Penyerahan rekening tabungan kepada ustadz dan ustadzah
Salah satu pemuda M. Nur Ikhsan (26), yang mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Margoyoso, Gunungketur mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta kepada para ustaz dan ustazah. Baginya, mengajar adalah bentuk pengabdian yang memerlukan keikhlasan, tetapi dukungan dari pemerintah menjadi motivasi tambahan bagi para pendidik agama.
"Alhamdulillah, mengajar memang memerlukan keikhlasan, tetapi kami sangat bersyukur jika pemerintah turut serta memberikan perhatian. Semoga ke depannya ada program-program lain yang lebih menunjang kualitas para ustaz dan ustazah di Kota Yogyakarta," ujarnya.
Selain itu, Ikhsan juga menyebutkan pentingnya peran generasi muda dalam dunia pendidikan agama. Menurutnya, mahasiswa yang masih kuliah memiliki kesempatan besar untuk ikut berkontribusi dengan menyambi mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) yang ada di masjid-masjid sekitar tempat tinggal mereka.
“Mahasiswa atau anak-anak muda yang masih kuliah bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk mengajar di TPA. Selain berbagi ilmu, mereka juga akan mendapatkan banyak pelajaran berharga, seperti memahami karakter anak-anak, yang nantinya bisa menjadi bekal dalam bersosialisasi, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih tua," tuturnya.
Penyerahan rekening tabungan kepada ustadz dan ustadzah
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono menegaskan bahwa perhatian ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap peran strategis ustaz dan ustazah dalam membangun karakter generasi penerus bangsa melalui pendidikan agama.
“Kami juga berharap agar para Ustadz/Ustadzah bersemangat menyebarkan syiar Agama Islam, agar semakin banyak generasi sholeh/sholehah yang meneguhkan akidah, meresapkan iman dan meneguhkan akhlak melalui ayat suci Al Qur’an,” tuturnya. (Chi)