Membangun pariwisata bertumpu kretifitas dan inovasi

Sabtu Sore, 7 September 2019 bertempat di XT Square, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bersama Kampung Wisata se-Kota Yogyakarta menggelar Festival Kampung Wisata 2019. Festival tersebut diselenggrakan selama dua hari pada 7 – 8 September 2019. Festival Kampung merupakan upaya untuk mempromosikan potensi Kampung melalui gelar potensi dan budaya di setiap kampung dan penguatan kelembagaan Kampung Wisata. Di Kota Yogyakarta ada 17 Kampung Wisata, namun yang bisa ikut dalam festival ini sejumlah 16 Kampung Wisata, Yakni: Tahunan, Purbayan, Gedongkiwo, Kadipaten, Pandeyan, Brontokusuman, Dipowinatan, Becak Maju, Prenggan, Pakualaman, Rejowinangun, Sosromenduran, Cokrodiningratan, Sayidan, Tamansari,  dan Warungboto. Dalam festival itu setiap kampung wisata menampilkan potensinya, seperti : batik yang didalamnya ada kegiatan membatik, kerajinan perak dimana di dalamnya ada praktek mengukir perak, membuat dan menstel irama gamelan juga terdapat peragaan didalamnya, dan masih banyak lagi contoh kerajinan lokal di masing-masing stand dalam Festival btersebut. Selain memajang potensi UMKM di bidang kerajinan, juga dilombakan tampilan atau lay out dari masing-masing stand kampung wisata, Lomba Bregada dan pementasan seni tradisi yang terkait dengan budaya di kampung masing-masing.

Kadri Renggono, Asisten Perekonomian Setda Kota Yogyakarta yang mewakili Walikota Yogyakarta membuka Festival Kampung Wisata 2019. Dalam sambutan Walikota yang dibacakan Kadri Renggona disampaikan bahwa Pariwisata merupakan kegiatan ekonomi yang memiliki multipier effect yang mampu membangkitkan dan menstimulasi sektor-sektor lainnya.  Seperti melalui kehadiran wisatawan maka akan berpengaruh pada bisnis transportasi, perhotelan, kuliner dan cindera mata atau oleh-oleh. Dengan demikian dapat juga disebut bahwa pariwisata merupakan kegiatan padat karya dimana banyak sektor yang saling terkait satu sama lainnya. Selain itu juga disebut padat modal karena untuk mendukung pergerakan semua potensi tersebut dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Perkembangan wisatawan di Kota Yogyakarta tak luput dari peran serta kampung-kampung wisata, yang mana dari kampung-kampung tersebut telah memberikan warna dan ciri khas bagi Kota Yogyakarta, misalnya Kampung wisata Purbayan dengan kerajinan peraknya telah menjadikan Kotagede sebagai pusat kerajinan perak yang dikenal wisatawan. Mudah mudahan melalui festival ini dapat memotivasi kampung wisata untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam membangun kepariwisataan Kota Yogyakarta, sehingga  jumlah dan waktu kunjungan wisatawan bisa meningkat dari tahun ke tahun. Pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong oleh Kadri Renggono yang dilanjutkan dengan kunjungan ke stand kampung wisata satu persatu, sekaligus melakukan dialog ramah tamah guna diketahui  perkembangan masing-masing kampung wisata. Dan disaat yang bersamaan juga dilangsungkan lomba bregada dan pementasan seni budaya potensi masing-masing kampung wisata. (ant)