Haryadi Suyuti Terima Penghargaan Regional Leader Entrepreneur Award 2019

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kembali mendapatkan penghargaan atas visi dan misinya dalam membangun Kota Yogya, kali ini Walikota Yogyakarta mendapat penghargaan Regional Leader Enterpreneur Award 2019 kategori kemiskinan.

Walikota Yogyakarta dinilai mampu membuat/menciptakan program pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan yang berujung pada perwujudan kesejahteraan masyarakat.

Regional Leader Entrepreneur Award 2019 ini diinisiasi oleh Mark Plus. Founder and Chairman MarkPlus, Hermawan Kartajaya menjelaskan bahwa Regional Leader Entrepreneur Awards 2019 adalah rangkaian event marketing terbesar di Asia sejak tahun 2006.

Penghargaan diberikan kepada kepala daerah, mulai dari Bupati, Walikota, dan Gubernur dan didukung oleh Asosiasi Pemerintah Seluruh Kabupaten Indonesia (APKASI), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

"Walikota Yogyakarta dinilai sebagai pemimpin yang kreatif dalam menghasilkan ide dengan kuantitas banyak, inovatif karena terobosannya solutif, memudahkan, cepat diadopsi dan dirasakan masyarakat" jelasnya di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Selain itu, lanjutnya, Walikota Yogya juga dinilai berjiwa entrepreneurship karena berpandangan kedepan dan berorientasi pada perubahan.

Untuk penjuriannya sendiri, Ia menjelaskan penilaiannya mengacu pada penilaian kinerja yang bersangkutan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Ia mengungkapkan penilaian dilihat dari segi inovasi, kreativitas, hingga entrepreneurship setiap kepala daerah.

Ditemui usai menerima penghargaan, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyampaikan rasa syukur dan suka citanya.

Menurutnya, penghargaan yang diterima bukanlah semata karena kerja walikota saja, melainkan karena kebersamaan dari semua pihak terutama masyarakat Kota Yogya.

Ia pun menegaskan jika Pemerintah Kota Yogyakarta terus berkomitmen dalam pengentasan kemiskinan di Kota Yogya, berbagai upaya Pemkot pun terus dilakukan, mulai dari Program Do it Kampung dan Gandeng Gendong.

Program Do it Kampung ini merupakan dana yang dilokasikan untuk kelurahan dengan tujuan pembangunan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sekitar Rp 57 miliar per tahunnya dana yang dialokasikan untuk program ini.

"Rata-rata per kelurahan memperoleh Rp 1,3 miliar sampai Rp 1,4 miliar. Ini yang dipakai untuk menyelesaikan persoalan di kelurahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan memajukan kelurahan," ujarnya.

Sementara, Program Gandeng Gendong merupakan pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya memaksimalkan peran Pemkot. Namun, juga memaksimalkan peran kampung, komunitas, korporasi dan perguruan tinggi.

"Mereka ini kita ajak bersatu. Jadi nanti kita integrasikan kegitan CSR, kampus dan kegiatan pemerintah. Ini nanti bersinergi bersama komunitas dan masyarakat," ujarnya

Saat ini sudah ada lebih dari 80 kelompok masyarakat yang sudah bergabung dalam Program Gandeng Gendong. Mereka diberi pelatihan untuk meningkatkan perekonomian.

Bahkan, mereka juga berkontribusi dalam mengusulkan berbagai program yang kaan dijalankan pemerintah. Diharapkan ada kesesuaian antara program yang dijalankan dengan yang pelatihan yang dibutuhkan masyarakat.

"Sekarang sudah ada lebih dari 80 an kelompok. Misalkan satu kelompok ada sepuluh orang, kan sudah lumayan untuk pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi," jelas Walikota

Ia menambahkan, pada 2022 nanti penurunan angka kemiskinan ditargetkan di angka 5,45 persen. Angka ini disesuaikan dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DIY. (Han)