Gegera Corona, Puluhan IKM Aluminium Berhenti Beroperasional

Puluhan Industri Kecil Menengah (IKM) aluminium di Yogyakarta berhenti beroperasional. Pasalnya permintaan barang produk aluminium terus menurun di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas.

“Di antara beban berat yang kami pilih saat ini, yang terbaik adalah menghentikan sementara kegiatan operasional dan meliburkan karywan,” kata Kepala Bidang Advokasi dan Kerja Sama Asosiasi Pengusaha Aluminium Yogyakarta (Aspayo), Paryanto S Utomo MAP dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Paryanto menyebut ada 39 IKM dari Aspayo dan Koperasi Umbul Jaya Yogyakarta yang terpaksa menghentikan operasional dan meliburkan karyawan. Penghentian operasional pengecoran aluminium terhitung sejak 30 Maret sampai 13 April 2020. Sedangkan yang masih aktif beroperasional ada 72 IKM. Total ada 975 tenaga kerja di pengecoran aluminium itu.

“Keputusan berat ini kami ambil selain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga dikarenakan kondisi perekonomian saat ini melambat. Daya beli menurun dan permintaan barang terus menerus anjlog,” terangnya.

Menurutnya stok produk berbahan aluminium yang diproduksi Aspayo kini menumpuk. Produk berbahan aluminium yang diproduksi adalah alat rumah tangga di antaranya wajan, panci, dandang, wajan mie, soblok dan aneka cetakan kue menumpuk. “Kami berharap kondisi membaik sehingga ada permintaan pasar dan stok produk dapat kita lempar di pasar,” ujar Paryanto.

Adapun waktu operasional kembali IKM aluminium akan ditentukan sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan. Dia menjelaskan sebagai kompensasi IKM Aspayo memberikan 50 persen gaji dan tunjangan beras 10 kg bagi tiap karyawan serta 2,5 kg untuk anak yang ditanggung.

Dengan kondisi tersebut Aspayo dan Koperasi Umbul Jaya memohon kepada Gubernur DIY, Ketua DPRD DIY, Walikota dan Bupati untuk memberikan fasilitasi dan bantuan. Misalnya bantuan langsung tunai bagi pekerja di IKM aluminium selama belum beroperasional.

“Kami juga berharap adanya rumusan kebijakan recovery bagi IKM yang terdampak penyebaran Covid-19. Kami prinsipnya siap untuk memajukan perekonomian, siap diajak untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang melindungi IKM dalam kondisi darurat ini,” ujarnya.

Sumber: harianmerapi.com