Jogja Tourism Recovery, Solusi Yogya Kembali Cepat Bangkit

Dampak Covid-19 hampir merata di semua sektor. Demikian pula halnya dengan sektor pariwisata dan UKM. Banyak elemen pendukung sektor pariwisata dan UKM sedang mengalami titik terendah dalam siklus ekonomi mereka. Dengan mengusung konsep 'Jogja Tourism Recovery' bisa menjadi solusi bagi Kota Yogya untuk kembali bangkit lebih cepat. "Sinergitas semua elemen masih terus kami upayakan. Ada tiga hal yang kami lakukan. Pertama, mendiskusikan secara intens dengan dinas-dinas terkait, juga dengan yang lain seperti PHRI, Asita, UKM dan lainnya agar memiliki data yang akurat dari dampak dari Covid-19. Pendataan ini haruslah cepat, karena menyangkut hajat hidup orang banyak," urai anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Yogya Susanto Dwi Antoro pada Rabu (8/4).

Ketua Komisi B ini menjelaskan, langkah selanjutnya ialah menganalisa hasil pendataan untuk dijadikan standar bagi pemecahan masalah agar tepat sasaran dan solutif, sehingga langkah-langkah yang diambil dapat efektif dan efisien. Ketiga, Susanto Dwi Antoro mengusulkan konsep “Jogja Tourism Recovery”, yakni bagaimana melakukan pemulihan terhadap semua sektor pariwisata dari hulu ke hilir. "Sebenarnya langkah pokok pikiran dewan yang kemarin diajukan akan cukup banyak membantu bagi pembangunan recovery di wilayah ke depannya. Sayangnya, sudah terganjal sedemikian rupa karena hanya memikirkan hari ini saja, tidak memikirkan bagaimana ke depannya," urainya.

Meski demikian, upaya recovery harus dipersiapkan dengan matang. Langkah yang diambil merupakan sinergitas seluruh elemen pariwisata juga mengedepankan recovery wilayah seperti UKM, destinasi wisata, kuliner dan lainnya. Dengan leading sector pariwisata, sangat signifikan mengembalikan Yogya kembali bangkit. "Kita pernah mengalami pada saat gempa dan erupsi Merapi, yaitu dengan bergandengan bersama-sama untuk bangkit, dan saat ini kita dicoba kembali. Kita harus kembali bersinergi dan bangkit bersama-sama," katanya.

Konsep Jogja Tourism Recovery, imbuhnya, bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Yakni dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif dan industri pariwisata, dukungan anggaran pemerintah, prioritas kewilayahan dalam destinasi wisata, peningkatan peran pokdarwis serta penguatan SOP mitigasi pariwisata. Di samping itu, regulasi keluar masuknya wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri perlu ditinjau kembali agar lebih terkontrol. (Dhi/Ast)