Jelang Lebaran, Pemkot Yogya Tingkatkan Pengawasan Prokes di Pasar

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan (Disdag) meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) di pasar-pasar tradisional menjelang Lebaran. Terutama pasar-pasar tradisional besar seperti Pasar Beringharjo yang biasanya mengalami peningkatan jumlah pengunjung.

“Kami pantau sejak minggu kemarin secara kuantitas ada peningkatan di masa jelang Lebaran. Terutama di Pasar Beringharjo Barat dan pusat bisnis terutama di pakaian, baju-baju muslim dan alat ibadah. Tapi lebih ke pengunjung masyarakat lokal,” kata Kepala Disdag Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono, Selasa (4/5/2021).

Untuk mengantisipasi peningkatan pengunjung itu pihaknya meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan yang selama ini telah diterapkan di pasar. Termasuk dengan menambah sekitar 30 petugas penjagaan dan keamanan di beberapa pasar tradisional skala besar di Kota Yogyakarta seperti Pasar Beringharjo dan Pasar Prawirotaman.

“Untuk protokol kesehatan tetap diterapkan sebagaimana dengan standar operasional prosedur di Dinas Perdagangan yakni protokol lima M. Kami juga mengantisipasi dengan menambah personel penjagaan dan keamanan di beberapa pasar tradisional besar seperti Pasar Beringharjo,” jelasnya.

Dia menjelaskan standar prokes yang selama ini diterapkan berupa 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu mengatur alur masuk dan keluar pengunjung pasar seperti di Pasar Beringharjo. Namun diakuinya untuk Pasar Beringharjo terkadang sulit untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Kadang sulit yang menjaga jarak. Tapi tetap kami upayakan secara maksimal. Makanya kami buat sekat atau pembatas serta penjagaan dari petugas trantib supaya mentaati protokol kesehatan. Kami belum ada pembatasan kuota pengunjung karena peningkatannya belum signifikan,” terang Yunianto.

Pihaknya memperkirakan puncak keramaian pengunjung Pasar Beringharjo pada H-4 Lebaran pada 9 Mei 2021. Menurutnya peningkatan pengunjung pasar itu akan terjadi sampai menjelang dan pasca Lebaran. Pihaknya berharap Lebaran menjadi momentum untuk memulihkan perekonomian pedagang di masa pandemi, tapi masyarakat diminta tidak mengabaikan prokes.

“Harapan masyarakat berkunjung ke pasar tapi harus mematuhi protokol kesehatan. Kami harap bisa memulihkan ekonomi tapi tetap menjalankan protokol kesehatan” tambahnya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Adem Ayem Pasar Beringharjo Barat, Bintoro mengatakan menjelang Lebaran tahun 2021, peningkatan pengunjung Pasar Beringharjo terutama pada pedagang baju-baju muslim dan pakaian biasa. Sedangkan pada pedagang baju-baju batik sampai kemarin belum ada kenaikan pembeli.

“Tahun ini berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelum ada Covid-19. Kondisinya untuk pedagang batik sepi. Untuk baju batik biasanya setelah Lebaran. Tapi dengan adanya larangan mudik, kondisinya belum pasti. Harapan kami bisa ramai meskipun tidak seramai seperti sebelum Covid-19. Paling tidak sekitar 40 persen dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Bintoro. (Tri).

Keterangan foto: Ilustrasi suasana pedagang di Pasar Beringharjo Barat yang menjual produk fesyen.