Kasus Covid-19 di Yogya Cenderung Turun Selama Libur Lebaran

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mencatat kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta cenderung turun selama libur Lebaran tahun 2021. Sedangkan status zona risiko Covid-19 berdasarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, untuk zona hijau mengalami peningkatan.

“Selama libur lebaran ini kasus Covid-19 turun. Perkembangannya sangat kecil dengan angka kesembuhan yang tinggi,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Senin (17/5/2021).

Wakil Walikota Yogyakarta itu menyebut sebelum Lebaran pada 12 Mei 2021 sebanyak 365 kasus dalam perawatan maupun isolasi. Sedangkan setelah Lebaran pada Minggu 14 Mei 2021 jumlah kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta sebanyak 340 kasus dalam perawatan maupun isolasi. Untuk kamar yang melayani pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Yogyakarta terpakai 57 persen untuk ICU dan 43 persen kamar isolasi.

“Semoga memang menurun kasusnya. Sebab selama libur lebaran laboratorium- laboratorium banyak yang libur, sehingga proses tes PCR juga menunggu laboratorium buka kembali. Ketika laboratorium buka kembali akan mendapat gambaran yang lebih utuh ,” terangnya.

Heroe menyampaikan sejak 22 April sampai hari ini, tercatat orang yang mudik di Kota Yogyakarta hanya 272 orang. Sementara status zona risiko berdasarkan PPKM mikro di Kota Yogyakarta, untuk zona hijau mencapai 95,38 persen, zona kuning 4,62 persen dan zona merah 0,04 persen. Tidak ada zona orange.

“Dilihat dari status zona PPKM ada perubahan sedikit. Zona hijau semakin naik, zona kuning semakin turun. Tetapi masih ada satu zona merah di Wirobrajan klaster pijat-kerokan di sana,” jelas Heroe.

Pihaknya menjelaskan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Wirobrajan ada tambahan 1 kasus, sehingga total kasus positif saat ini ada 30 warga. Beberapa warga positif Covid-19 tersebut dirawat di rumah sakit, sebagian sudah pulang dan masih harus melakukan isolasi mandiri. Sedangkan warga yang kemarin hasilnya negatif, juga diminta melakukan isolasi mandiri, sampai puskesmas mengizinkan selesai isolasi.

“Warga yang isolasi mandiri maupun di shelter, minggu depan sebagian sudah selesai masa isolasinya. Tetapi sebagai pengembangan kasus, maka kami akan tes swab sebanyak 30 orang atau lebih. Tergantung pengembangan screening,” ucapnya.(Tri)