Pemkot Yogya Lanjutkan KBM Sekolah Secara Daring

Pemerintah Kota Yogyakarta melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah secara online atau dalam jaringan (daring) yang dimulai kembali pada 20 Mei 2021. Sedangkan simulasi pembelajaran tatap muka tahap kedua di 10 sekolah diundur karena mempertimbangkan kondisi pasca libur Lebaran.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sesuai kalender pendidikan setelah libur lebaran kegiatan belajar mengajar sekolah dimulai kembali pada 20 Mei 2020. Di masa pandemi Covid-19, KBM di sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta masih menerapkan secara daring.

“Tanggal 20 Mei masuk, tapi masih online. Untuk yang simulasi belajar tatap muka di sekolah, kami tunda dulu,” kata Heroe, di Balaikota Rabu (19/5/2021).

Kebijakan menunda kelanjutan simulasi KBM tatap muka di sekolah itu mendasarkan hasil pendataan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta terhadap para murid di 10 sekolah yang menjalani simulasi sekolah tatap muka. Heroe menyebut dari hasil pendataan itu ada sekitar 10 persen murid yang selama seminggu libur Lebaran bepergian keluar kota dan menerima tamu dari luar kota. Sekitar 4,9 persen murid juga dalam kondisi sakit. Para murid juga didata terkait kondisi kesehatan keluarga dan apakah memiliki tetangga yang berjarak sekitar 5 rumah memiliki kasus positif Covid-19.

“Karena kondisi itu kami mengantisipasi supaya anak-anak ketika masuk (sekolah) tidak ada permasalahan, maka kami tunda dulu untuk simulasi pembelajaran tatap muka. Untuk simulasi pembelajaran tatap muka SMP mulai 27 Mei dan SD mulai 28 Mei,” terangnya.

Awalnya simulasi KBM tatap muka tahap kedua di 10 sekolah SD dan SMP di Kota Yogyakarta dimulai pada pada 20 Mei. Pihaknya menegaskan pada tanggal 27 Mei nanti saat simulasi KBM tatap muka diadakan, sekolah juga tetap memberikan pembelajaran secara daring. Terutama di luar 10 sekolah SD dan SMP yang menjalani simulasi KBM tatap muka.

“Harapan kami pada tahun ajaran baru pembelajaran tatap muka di semua sekolah bisa berjalan. Cuma kami melihat perkembangan kasusnya. Kami sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari protokol kesehatan sampai vaksinasi Covid-19 untuk para guru Harapannya saat tahun ajaran baru, kondisi kasus Covid-19 menurun,” tutur Heroe.

Sementara itu Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menyatakan juga melakukan pendataan  kepada seluruh murid kelas 6 SD karena akan ada, assessment standar pendidikan daerah (ASPD) pada 24-27 Mei 2021 di sekolah masing-masing. Pendataan terkait kondisi kesehatan, riwayat perjalanan luar kota, kontak dengan tamu dari luar kota dan lainnya. Total ada sekitar 7.500 murid kelas 6 SD di Kota Yogyakarta. Para guru juga dilakukan pendataan serupa sebelum masuk.
“Kami tanyakan juga aktivitas murid kelas enam SD selama libur Lebaran, Kalau yang kondisinya tidak sehat kami minta untuk tidak ikut ASPD dulu di sekolah, bisa ikut susulan, Pelaksanaan ASPD SD secara offline di sekolah berbasis kertas. Dari segi ruangan kelas mencukupi untuk kelas 6 SD masuk dalam satu waktu,” jelas Budi.
Ada 10 sekolah di Kota Yogyakarta yang melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka yaitu SMP Negeri 1, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 9, SMP Negeri 15, SD Margoyasan, SD Muhammadiyah Karangkajen, SD Lempuyangwangi, SD Tegalrejo 1, dan SD Serayu. Sekolah tersebut telah melalui verifikasi protokol kesehatan pembelajaran tatap muka sebanyak 3 kali.(Tri)

Keterangan foto : Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjaua simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah tahap satu,