Penilaian Lomba IVA Tekan Peningkatan Kasus Kanker Serviks

 

Untuk mengurangi penyebaran penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim yang merupakan urutan kedua dalam deretan kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, TP PKK Kota bersama Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB Kota Yogyakarta menyelenggarakan Lomba Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Tahun 2021 bagi Kelurahan di wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut diselenggarakan 20- 27 Mei 2021.
Untuk tahun ini ada lima kelurahan yang akan dinilai dan peraih nilai tertinggi akan maju menjadi wakil Kota Yogyakarta di tingkat propinsi. Kriteria penilaian meliputi jumlah cakupan, tertib administrasi, memiliki kegiatan pendukung, adanya inovasi di wilayah, memiliki dukungan lintas sektor serta bekerjasama dengan fasyankes, dan lainnya.

Wakil Ketua 4 TP PKK Kota Yogyakarta sekaligus Kepala Seksi Promosi dan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Arumi Wulansari menjelaskan, kanker serviks merupakan penyakit kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh human papilloma virus atau HPV. 

"Pada awal diderita, kanker serviks kerap tidak menimbulkan gejala sehingga sering kali baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut," katanya. 

Dijelaskan kanker leher rahim  merupakan salah satu Penyakit Tidak menular (PTM)  yang perlu mendapat  perhatian khusus baik dari pencegahan, deteksi dini maupun  tindak lanjut pengobatannya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahuh 2018, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. 
Untuk prevalensi kanker tertinggi berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yakni 4,86 per 1000 penduduk, selanjutnya diikuti Sumatera Barat yakni 2,47 79 per 1000 penduduk. 

“Sampai saat ini masih banyak kasus penderita kanker leher rahim yang terdeteksi atau ditemukan sudah dalam keadaan stadium lanjut, sehingga tingkat fatalitasnya menjadi sangat tinggi. Data global menunjukkan bahwa pada wanita, kanker serviks merupakan kanker pembunuh nomor dua setelah kanker payudara,” jelas Arumi.

Dari kondisi tersebut diatas, tindakan promotif  dan preventif menjadi sangat  penting untuk dilakukan. “Penemuan kasus di stadium awal melalui skrining atau deteksi dini dapat mencegah terjadinya fatalitas. Salah satu tindakan  deteksi dini kanker leher rahim yang relatif aman, murah dan tidak menimbulkan rasa sakit adalah melalui pemeriksaan  IVA,” ungkap Arumi. 

Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh masyarakat Kota Yogyakarta di fasilitas layanan kesehatan primer seperti puskesmas maupun laboratorium kesehatan. 
Tujuannya lomba tersebut adalah tidak sekadar hanya tentang pemilihan siapa yang terbaik, tetapi yang utama adalah bagaimana upaya  untuk dapat memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker leher rahim. Sehingga dapat menekan angka kejadian kasus di wilayah Kota Yogyakarta.

Pelaksanaan kegiatan ini tetap dengan menjalankan protokol kesehatan. Dengan menguukur suhu, kemudian selama kegiatan masker tetap digunakan, jaga jarak tetap diperhatikan. Hindari bercakap-cakap saat makan dan minum dan segera kembali mengenakan masker setelah selesai menikmati hidangan. 

" Semoga apa yang kita upayakan bersama dapat membawa manfaat bagi masyarakat Kota Yogyakarta,” ucapnya. (Hes)