Kesetaraan Pola Asuh Keluarga Lahirkan Perempuan Mandiri dan Tangguh

Pentingnya melibatkan unsur perempuan baik secara individu maupun secara organisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Karena, perempuan adalah warga negara yang memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki. Namun sejak kecil dalam keluarga peran anak perempuan cenderung diberikan porsi yang ringan dan mudah sementara anak laki-laki selalu diberi tanggung jawab yang besar yang sarat dengan tantangan dan permasalahan.

"Pola asuh keluarga seperti itu hendaknya diubah agar anak perempuan dilatih sejak awal dalam memikul kewajiban dan tanggungjawab yang setara dengan anak laki-laki," kata Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun SPsi.

Hal itu disampaikan Tri Kirana Muslidatun dalam kegiatan Pembinaan Organisasi Masyarakat (Ormas)  dengan tema “Penguatan Peran Organisasi Perempuan dalam Pembangunan Kota Yogyakarta” pada Selasa (25/5) di Hotel Pandanaran. Pembinaan ini diikuti oleh 40 orang dari perwakilan organisasi anggota GOW Kota Yogyakarta.

Kegiatan yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta ini juga menghadirkan narasumber, antara lain
Dr Widya Nayati MA (Pusat Studi Wanita UGM) dengan topik Kontribusi Ormas Perempuan, Antara Harapan dan Kenyataan, Dr Atik Tri Ratnawati MA (Jurusan Antropologi UGM) dengan topik Menyoal Faktor Sosial dan Budaya Eksistensi Ormas Perempuan serta Tri Retnani, SSi MT (Bappeda Kota Yogyakarta ) dengan topik Optimalisasi Pelibatan Ormas Perempuan Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut Tri Kirana menyampaikan bahwa dewasa ini banyak profesi yang telah digeluti perempuan baik dalam pemerintahan seperti presiden, menteri, gubernur, walikota, bupati, panewu, mantri pamong praja dan lurah bahkan di DPRD, DPR RI, DPD RI, hakim, jaksa, polisi wanita, TNI wanita banyak yang telah dijabat perempuan.
Meski demikian jumlah mereka masihlah lebih sedikit dari jumlah lelaki yang menjabat pada posisi yang sama.

"Oleh karena itu peran kelurga dalam  asah, asih dan asuh anak perempuan agar tumbuh dan berkembang menjadi insan yang mandiri, yang tanggap dan tangguh dalam berbagai profesi dan tantangan sangat diperlukan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Budi Santosa menambahkan kegiatan ini merupakan penguatan organisasi perempuan dalam keterlibatan pada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sebagai partisipasi aktif (subjek) dan berperan dalam pembangunan di lingkungan masing-masing.

Lebih lanjut disampaikan Budi bahwa Bakesbangpol Kota Yogyakarta mengambil peran dalam memfasilitasi organisasi perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan.
Dengan melibatkan organisasi perempuan dalam perencanaan pembangunan maka diharapkan semua aspek pembangunan yang direncanakan akan mempertimbangkan kepentingan gender secara adil dan setara.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini akan terbangun sinergitas dan jejaring antar organisasi masyarakat perempuan maupun dengan Pemkot”, imbuh Budi. (Ant)