Berawal dari kesenangannya membuat puzzle berbahan kayu, Rita Indriana kini memproduksi berbagai jenis Alat Permainan Edukatif (APE) yang dinamakan Anak Bangsa Cerdas (ABC) Wooden Toys. Permainan ini aman dan bisa digunakan mulai dari sekolah PAUD, TK serta Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK. Ia berharap melalui produksi ini dapat mencerdaskan kehidupan anak bangsa. 

ABC Wooden Toys didirikan sejak 14 Mei 2003, Rita sang pemilik mengatakan pemasaran yang bermula dari Kota Yogyakarta sekarang produknya berkembang dengan pengiriman dari Sabang sampai Merauke. 

Kegemarannya membuat permainan edukasi ini selaras dengan latar belakang sang suami yang merupakan seorang pengajar di SLB N 1 Bantul. Kini Rita dan sang suami memberdayakan difabel untuk ikut memproduksi mainan edukatif tersebut. Sebanyak 10 karyawan termasuk  empat karyawan difabel yang hingga saat ini masih bertahan.

Yang awalnya hanya membuat puzzle kini permintaan semakin banyak. Kini produksi permainan ibu dua anak ini diantaranya permainan labirin, kereta, menara, balok, dan sampai saat ini sudah ada lebih dari 300 item mainan edukatif miliknya. Rita mengatakan produknya sudah mendapatkan sertifikat SNI sejak tahun 2015. 

Saat ini mitra ABC Wooden Toys memiliki 100 orang reseller dan kian hari makin bertambah dan berkembang. "Karena banyaknya pasaran dan permainan edukasi yang diminati, maka hingga saat ini pemasaran  ke seluruh indonesia dan penjualan kami melalui offline dan online," kata Rita Indriana.

"Harapannya produk kami dapat meningkatkan kreativitas anak dan komunikasi anak, sehingga motorik anak dapat mendukung kecerdasan anak," jelasnya.

ABC Toys ini juga menjadi shelter workshop mandiri untuk anak-anak penyandang disabilitas. Jika masyarakat ingin melihat dan membeli permainan edukatif ini bisa langsung ke lokasi yang beralamat di Gendeng GK IV/598 A, Baciro, Yogyakarta.

Dengan bisnis yang dijalaninya sekarang ini, ABC Toys mendapat juara Kategori Manajemen Usaha dalam Dekoya Award yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Tahun 2016. (Hes)