Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pembiasaan

Yogyakarta - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta akan menggelar hajatan tahunan berupa lomba MTQ untuk jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Saat ini sekolah sudah mulai menyiapkan tim nya untuk ikut bertanding dalam kegiatan MTQ tersebut. 

Senin, 29 Agustus di SD Tegalrejo 3 dilakukan pembinaan bagi siswa yang akan maju dalam lomba MTQ tingkat Kota Yogyakarta. Jemingun selaku pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di sekolah tersebut turut menyaksikan persiapan MTQ di sekolah tersebut untuk memastikan kesiapan sekolah dalam mengikuti kegiatan MTQ.

 “Sekolah bukan hanya berperan sebatas mendidik siswanya agar menjadi manusia pandai, tetapi juga membina karakter siswa agar mampu diterima dan membawa manfaat bagi lingkungan masyarakat di mana mereka berada.” Demikian disampaikan Dewi Andriyani, S.Pd. kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 3 di sela-sela pengarahan tim MTQ sekolah tersebut. 

Selama ini, ada yang beranggapan bahwa sekolah negeri kurang memperhatikan aspek implementasi keagamaan, padahal tidaklah demikian, sebagai contoh yang dilakukan  di SD Negeri Tegalrejo 3, aspek keagamaan sangat diperhatikan diantaranya dengan salat zuhur berjamaah, baca tulis AL Quran, Latihan berqurban, menyantuni anak yatim, yatim piatu, dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan uluran tangan”, imbuh Dewi

Dalam kesempatan yang sama Zainuddin (Guru Agama Islam SD Negeri Tegalrejo 3 mengungkapkan bahwa shalat dhuha dan shalat Dhuhur berjamaah merupakan kegiatan yang sudah tak asing bagi siswa kami, sekolah memberikan pembiasaan kepada seluruh siswa untuk melaksanakan jamaah shalat tersebut, secara bergilir masing-masing kelas diberi toleransi waktu 15 menit, hal ini dilakukan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Kegiatan keagamaan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan tali silaturahmi antara sesama warga sekolah, baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun sesama guru.

“Pembiasaan siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah yang dilakukan di Masjid Baitul Karim di kompleks sekolah sebagai sarana untuk membentuk karakter religius, mendidik disiplin, dan menumbuhkan empati dan solidaritas siswa. Shalat berjamaah itu mempunyai berbagai keutamaan diantaranya, mendapatkan pahala 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian. Shalat berjamaah ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara kaum muslim dan membentuk akhlak yang mulia seperti yang tertuang dalam visi dan misi sekolah”, kata Dewi Andriyani mengakhiri penjelasannya. (Jemingun,PS SD)