Berita
Fogging (Pengasapan) bukan Pilihan Utama untuk Memberantas Nyamuk Penyebab DBD
Dilihat 82396 kali 22/09/2022 05:40:25 WIB
Tim Website Dinkes
P2M Dinkes. Sebagai salah satu bentuk kewaspadaan terhadap munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan melakukan upaya sosialsasi dan edukasi kepada masyarakat dan koordinasi dengan pihak terkait. Rabu 22 September 2022, Melalui Seksi P2 dan Imunisasi, Dinas Kesehatan melakukan koordinasi untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi Fogging pada Program Pengendalian Penyakit DBD. Kegiatan yang bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fogging yang benar dan tepat sesuai prosedur (SOP/SPO) dihadiri sebanyak 32 orang dari seluruh unsur pelaksana pengendalian penyakit DBD di Kota Yogyakarta ; Pemegang Program DBD puskesmas, petugas rekam medik rumah sakit, Pemegang Program DBD Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Tim WMP UGM.
Fogging atau pengasapan adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun faktanya tindakan ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk, selanjutnya telur, larva atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
“Fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa", dr. Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imuniasi menjelaskan.
Selaku Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi dr. Endang melakukan upaya strategis untuk mengatasi dampak tindakan pengendalian DBD dengan fogging atau pengasapan, mengingat tindakan tersebut tetap dilakukan terutama pada saat ditemukan kasus DBD dan atas rekomendasi hasil penyelidikan epidemiologi (PE).
dr. Citra Indriani, MPH Narasumber dari FKKMK UGM, menyampaikan fogging yang tepat diharapkan dapat memaksimalkan pemberantasan nyamuk (vektor) DBD dan meminimalkan dampak negatif, baik berupa kekebalan (resistensi) dari vektor, tertinggalnya residu insektisida di lingkungan, keracunan dan lainnya. Pada kesempatan tersebut diingatkan bahwa dalam pengendalian DBD untuk lebih memperioritasakan dan mengutamakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN (vektor DBD) secara rutin.
“Setelah kegiatan evaluasi hari ini saya berharap, semua pelaksana di lapangan dapat melakukan edukasi agar masyarakat tahu bahwa fogging tidak menjadi pilihan pertama dalam pengendalian DBD dan kegiatan PSN selalu ditingkatkan dengan melibatkan warga secara aktif”, harap dr Endang kepada seluruh peserta.
kontributor : endang sr, editor : sholtan.com
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 21 - 27 April 2024119x tampil24/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 14 - 20 April 2024141x tampil18/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 7 - 13 April 2024100x tampil18/04/2024
-
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H123x tampil09/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 31 Maret - 6 April 2024283x tampil02/04/2024
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-16 Tahun 2024, 14 - 20 April 202439x tampil26/04/2024
-
Buletin COVID-19 Kota Yogyakarta Minggu ke-16, Periode 14 - 20 April 202440x tampil24/04/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-15 Tahun 2024, 7 - 13 April 202465x tampil19/04/2024
-
Buletin COVID-19 Kota Yogyakarta Minggu ke-15, Periode 7 - 13 April 202448x tampil18/04/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-14 Tahun 2024, 31 Maret - 6 April 202457x tampil18/04/2024
- HARI INI 6.083
- BULAN INI 145.846
- TAHUN INI 1.112.246
- SEMINGGU TERAKHIR 46.237
- SEBULAN TERAKHIR 145.993
- SETAHUN TERAKHIR 3.498.434
- TOTAL PENGUNJUNG 6.631.795