Forum Komunikasi Arsiparis  Kunjungi Museum Muhammadiyah

Museum Muhammadiyah ini dibangun dan dikhidmatkan oleh Pimpinan Pusat ( Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.) periode 2015-2020 bagi masyarakat luas dan warga Persyarikatan dari generasi ke generasi. Museum ini hadir sebagai saksi sejarah pergerakan Islam modern Indonesia dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan peradaban berkemajuan. 


Museum Muhammadiyah merupakan cagar pengetahuan dan kebudayaan yang memahat jejak emas Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam bermisi dakwah dan tajdid yang berdiri pada 18 November 1912 M/8 Dzulhijjah 1330 H. Gerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta ini, lebih satu abad telah berkiprah nyata dalam memajukan kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta.


Gerakan Islam reformis-modernis ini telah mengukir kisah kemajuan di bidang pembaruan paham keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya yang mengubah keadaan dari ketertinggalan pada era baru kehidupan berkemajuan.


Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah sejak tahun 1917 hadir untuk mengubah nasib perempuan dari kondisi dan sistem yang membelenggu menuju perempuan Indonesia berkemajuan. Secara umum, konten museum menggambarkan dinamika persyarikatan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan gerakaan dakwah dan tajdid melalui berbagai strategi termasuk pendirian amal usaha pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial.


Melalui museum ini, Muhammadiyah hadir dalam lintasan zaman sarat perjuangan, menorehkan tinta emas kemajuan Indonesia dan peradapan semesta yang rahmatan lil’alamin.[wim]