Pemkot Bangun Shelter Relokasi Sementara Pasar Sentul   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) mulai membangun shelter relokasi sementara Pasar Sentul. Shelter relokasi sementara itu dibangun karena Pemkot Yogyakarta akan merevitalisasi bangunan Pasar Sentul.

Lokasi shelter relokasi sementara Pasar Sentul berada di Jalan Babaran, Kelurahan Pandeyan, tidak jauh dari Jalan Batikan. Pantauan di lokasi shelter relokasi sementara Pasar Sentul pada Senin (6/3/2023), pembangunan shelter masih berlangsung. Shelter dibangun menggunakan rangka baja ringan dengan lantai paving block. Shelter yang dibangun berupa bangunan kios ukuran 3 x 3 meter dan los 1 x 2 meter untuk para pedagang.

“Shelter yang dibangun antara lain ada kios, los, toilet, kantor (lurah pasar), musala, pos jaga. Shelter juga akan dilengkapi dengan listrik dan air,” kata Pimpinan CV Bintang Pratama penyedia yang membangun shelter sementara Pasar Sentul, Dawami ditemui Wartajogjakota, di lokasi pembangunan shelter.

Penyedia CV Bintang Pratama menjadi pemenang lelang paket pekerjaan pembangunan shelter sementara pedagang Pasar Sentul. Pembangunan shelter relokasi sementara Pasar Sentul itu memiliki nilai kontrak sekitar Rp 1,97 miliar. Rencananya shelter juga akan dilengkapi dengan area parkir dan area bongkar muat.

“Kami mulai masuk pengerjaan membangun pada 20 Februari dan pembangunan shelter harus selesai pada 5 April,” ujarnya.

Secara terpisah Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang perlu disediakan di shelter relokasi sementara Pasar Sentul. Pihaknya berharap pembangunan shelter itu bisa selesai pada Maret, karena tahap selanjutnya ada pemindahan pedagang Pasar Sentul.

“Pengerjaan shelter dimulai Februari. Model shelter mirip dengan shelter relokasi sementara Pasar Prawirotaman dulu. Shelter juga akan disediakan listrik, air dan tempat parkir. Lahan cukup sempit tapi paling tidak, bisa untuk aktivitas jualan pedagang baik. Yang jelas lahannya mampu menampung para pedagang,” terang Hari.

Lokasi shelter relokasi sementara Pasar Sentul menempati itu menempati lahan milik Pemkot Yogyakarta seluas 1.783 meter persegi, lahan Sultan Ground 546 meter persegi dan lahan Pemda DIY dengan status pinjam pakai seluas 2.215 meter persegi. Dia menyatakan Pemkot Yogyakarta sudah mendapat izin dari Pemda DIY terkait pemanfaatan lahan tersebut untuk shelter relokasi sementara Pasar Sentul.

Untuk pengerjaan revitalisasi bangunan Pasar Sentul, Hari menyampaikan saat ini dalam proses menuju tahap lelang pekerjaan fisik. “Harapannya bisa terselesaikan. Setelah pedagang pindah, lalu kami akan lakukan pembersihan lahan di Pasar Sentul. Lalu kami akan lakukan pembangunannya,” tambahnya.

Revitalisasi bangunan Pasar Sentul menggunakan dana keistimewaan DIY sekitar Rp 24,8 miliar. Revitalisasi itu masuk dalam penataan kawasan cagar budaya Pakualaman sehingga menggunakan dana keistimewaan. Untuk arsitektur revitalisasi Pasar Sentul akan mengusung gaya Indis pada bagian fasad bangunan. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY. (Tri)