Program Sinau Bareng Bahasa Inggris di Pasar Bakal Ditambah   

MANTRIJERON- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan memiliki program sinau bareng Bahasa Inggris untuk sejumlah pedagang di Pasar Prawirotaman. Program sinau bareng Bahasa Inggris itu akan dikembangkan di pasar-pasar lain yang selama ini juga dikunjungi turis mancanegara. Fasilitasi pembelajaran Bahasa Inggris itu untuk memudahkan komunikasi pedagang dengan pembeli dari turis mancanegara.

“Program sinau bareng Bahasa Inggris akan kita kembangkan bukan hanya di Pasar Prawirotaman. Tapi juga ada di Pasar Beringharjo, Pasar Ngasem dan Pasthy sehingga juga akan kita kembangkan di sana,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani ditemui di sela verifikasi pasar pangan aman di Pasar Prawirotaman belum lama ini.

Pasar Beringharjo, Pasar Ngasem dan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasthy) dipilih karena juga dikunjungi turis dari mancanegara. Mengingat pasar-pasar tersebut  berada di kawasan wisata di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu program sinau bareng Bahasa Inggris yang telah diterapkan di Pasar Prawirotaman ditambah di pasar-pasar itu.

“Makanya program sinau bareng Bahasa Inggris kepada pedagang akan kita kembangkan di pasar lain seperti Pasar Beringharjo, Ngasem dan Pasthy. Harapannya tahun ini,” paparnya.

Vero menuturkan Pasar Prawirotaman berada di kawasan Prawirotaman yang selama ini dikenal sebagai kawasan turis mancanegara. Untuk itu Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mengadakan program sinau bareng Bahasa Inggris kepada pedagang Pasar Prawirotaman. Tahapan pertama program sinau bareng Bahasa Inggris menyasar sekitar 40 orang dan lebih diutamakan yang mempunyai minat.

“Pasar Prawirotaman dekat dengan kawasan Prawirotaman tentunya turis mancanegara sering jalan-jalan dan mampir ke pasar. Mereka menanyakan barang-barang atau bahan makanan yang tidak ditemukan di negaranya, sehingga pedagang sulit menjelaskan. Makanya kita mengedukasi pedagang Bahasa Inggris,” terang Vero.

Dia menyampaikan pelaksanaan program sinau bareng Bahasa Inggris itu Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta kerja sama Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Yogyakarta dan dihubungkan dengan beberapa perguruan tinggi. Saat ini perguruan tinggi yang terlibat program sinau bareng Bahasa Inggris di Pasar Prawirotaman adalah Stipram.

Secara terpisah pedagang dan Humas Paguyuban Pedagang Pasar Prawirotaman (Perwira), Triyani menyatakan mewakili pedagang Pasar Prawirotaman menyambut senang program sinau bareng Bahasa Inggris itu. Setelah mendapat pelatihan itu para pedagang mempraktikan langsung saat ada pembeli dari mancanegara. Sebelum ada program itu, sebagian pedagang menggunakan bahasa isyarat dan kalkulator untuk menampilkan harga saat melayani turis mancanegara. Triyani sebagai pedagang Pasar Prawirotaman yang lulusan sarjana itu kadang diminta membantu pedagang lain jika ada pembeli dari turis mancanegara .

“Mewakili pedagang kami sangat senang. Awalnya pedagang juga pada bilang mosok pedagang ndadak kon sinau, Bahasa Inggris. Ada juga yang mengira harus bayar. Ternyata setelah ikut pertama, suasananya bersemangat sampai sesi-sesi berikutnya karena model pembelajarannya praktik langsung dipandu dosen. Masing-masing praktik bahasa keseharian di pasar bahasa jual beli,” jelas Yani.

Dia menyebut awalnya program itu muncul karena adanya turis-turis mancanegara ke Pasar Prawirotaman. Saat itu paguyuban pedagang meminta untuk difasilitasi dan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menanggapi dengan baik dan ada dosen dari kampus yang memberikan pembelajaran ke Pasar Prawirotaman. Kegiatan dilaksanakan menyesuaikan waktu dari para dosen sehingga jadwal tidak pasti. Biasanya menjelang tengah hari

Menurutnya selama ini turis-turis asing yang datang ke Pasar Prawirotaman mencari-barang-barang atau bahan makanan yang tidak ada di negaranya. “Kayak kemarin di saya ada orang Polandia jauh sebelum pandemi sudah beli ke saya empat kali Beli cething (tempat nasi)  tambir dan irus (sendok sayur). Biasanya turis juga cari bumbon, buah dan makanan tradisional,” pungkasnya. (Tri)

 Foto -foto dokumentasi Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dan Paguyuban Pedagang Pasar Prawirotaman.