Tidak Ditemukan Kasus Rabies di Kota Yogya, Warga Diimbau Tetap Waspada

Umbulharjo - Hingga saat ini di Kota Yogyakarta penemuan kasus akibat gigitan rabies belum ditemukan. Namun Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menghimbau perlu adanya pencegahan dan pengendalian Hewan Penular Rabies (HPR).

Selain itu adanya Rabies Center yang ada di RS Pratama dan Puskesmas Jetis bisa dimanfaatkan wara Kota Yogya untuk melakukan pengecekan jika mengalami gigitan dari hewan HPR seperti anjing, kucing dan kera.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan, selain vaksin yang diberikan kepada hewan, vaksin rabies juga dapat diberikan kepada manusia yang terkena gigitan HPR sesuai dengan alur tatalaksana gigitan hewan pembawa rabies.

"Kami menghimbau agar warga rutin memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaannya. Selain itu, jika terkena gigitan oleh hewan HDR segera dicuci dengan sabun dan air mengalir serta warga segera menuju ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan, tentunya dengan sesuai kriteria alur tatalaksana gigitan hewan," ujar Endang saat diwawancarai di ruang kerjanya Jumat (23/6).

Perlu diketahui, rabies adalah penyakit virus mematikan yang dapat menyebabkan gejala neurologis yang parah dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera ditangani. 

Jika mendapat gigitan dan mendapatkan gejala seperti demam, mual, sakit tenggorokan, resah atau cemas tanpa sebab yang jelas, mendadak takut air, sensitif terhadap cahaya dan produksi air liur meningkat sampai berlebihan perlu diwaspadai ini merupakan ciri-ciri rabies pada manusia yang bisa muncul selang dua sampai delapan minggu setelah penderita terpapar virus rabies.

Endang menambahkan, untuk wilayah Kota Yogyakarta belum ditemukan pasien rabies. "Yang pasti hewan harus divaksin rabies di Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, bagi pemilik hewan walau hewan jinak tetap harus berhati-hati. Jika terprovokasi, hewan juga menjadi galak hingga menggigit. Jadi gigitan tidak pasti mengandung rabies,"  jelasnya.

Selain itu, terjadinya gigitan hewan yang diduga memiliki riwayat rabies untuk segera dibawa ke fasyankes terdekat dengan pemeriksaan sesuai alur tatalaksana gigitan hewan diantaranya, hewan akan di dilihat terlebih dahulu riwayat atau penyebab terjadinya gigitan. 

Salah satunya dengan melihat seperti apakah hewan tersebut liar atau merupakan hewan peliharaan dan hewan sudah di vaksin atau belum. 

Tak hanya itu letak luka gigitan yang dialami manusia juga diperhatikan mulai dari bagian atas tubuh manusia dan apakah mengenai pembuluh darah manusia atau tidak, serta tingkat kedalaman gigitan yang berpengaruh pada kematian.

"Untuk itu, kami harapkan walau belum adanya korban akibat gigitan hewan rabies ini, warga Kota Yogyakarta tetap terus memantau hewan dan berhati-hati. Selain itu, juga memperhatikan kondisi kesehatan dan kebersihan diri sendiri dan peliharaannya agar terhindar dari penyakit serta begitu kena gigitan HDR, cuci pake sabun dan segera ke fasyankes," katanya. (Hes)

 

*Foto diatas merupakan salah satu Rabies Center di Kota Yogyakarta