Pelajar Yogya Diharap Memiliki Kecerdasan Budaya   

SLEMAN- Para pelajar di Kota Yogyakarta diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. Namun juga mempunyai kecerdasan budaya sebagai bekal di masa mendatang. Untuk itu sekolah diminta juga menekankan kecerdasan budaya bagi para siswanya.

Menurut Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo kecerdasan intelektual pasti dilakukan di pendidikan formal. Termasuk kecerdasan spiritual terutama di sekolah-sekolah berbasis agama. Jangan sampai anak-anak hanya dididik untuk mempunyai kecerdasaan intelektual, spiritual dan emosional, tapi tidak dibekali dengan kecerdasan budaya.

“Satu kecerdasan yang memang harus ditambahkan dosisnya adalah kecerdasan budaya. Karena kecerdasan budaya ini mempunyai lingkup yang cukup luas dan membekali baik secara emosional maupun secara kultural anak-anak,” kata Singgih ditemui saat Wisuda Purnasiswa 2022/2023 SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, di Gedung Multi Purpuse UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (24/6/2023).

Singgih menyatakan kecerdasan budaya berkaitan dengan tiga aspek yaitu kognitif, emosi dan perilaku. Kecerdasan budaya itu misalnya terkait perilaku unggah ungguh atau sopan santun. Manakala seseorang sudah mempunyai kecerdasan intelektual dan spiritual kemudian dibekali kecerdasan budaya, pihaknya yakin anak-anak akan semakin lebih sukses. Itu karena bisa mengenal dan menghargai budaya sendiri serta mentoleransi dan menerima perbedaan budaya daerah lain untuk saling menguatkan.

“Bagaimana anak-anak secara bersosial mempunyai dasar budaya unggah ungguh sopan santun menjadi bagian yang sangat penting untuk nanti anak-anak menempuh karier. Kecerdasan budaya sangat penting dan itu akan membekali. Karena Yogya istimewa maka istimewa budayanya. Untuk itu siswanya harus mempunyai kecerdasaan budaya yang sangat kuat,” jelas Singgih.

Pihaknya mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah menyelesaikan jenjang sekolah dasar. Dalam kegiatan itu, Singgih juga berinteraksi dengan beberapa perwakilan siswa yang telah diwisuda, terkait cita-cita dan lainnya. Singgih juga berpesan kepada guru agar membimbing para siswa untuk mempunyai mimpi dan cita-cita. Hal itu penting disiapkan sebagai peta jalan untuk mencapai tujuan cita-cita.

Sementara itu Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, Agung Rahmanto menyebut tahun ini ada 291 murid yang lulus dari SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Para murid juga mempunyai berbagai bakat prestasi akademik dan nonakademik. Terkait kecerdasan budaya, Agung menyampaikan hal itu sejalan dengan visi SD Muhammadiyah Sapen yaitu terbentuknya pribadi muslim yang unggul, berakhlakul  karimah, berbudaya dan berwawasan global.

“Implementasi visi berbudaya kami melaksanakan beberapa kegiatan baik intrakurikuler atau ekstrakurikuler tentang budaya. Kami punya prinsip wong Jawa aja ilang Jawane. Maka ada kegiatan karawitan, seni tari, membatik dan nembang. Yang baru kami bentuk adalah langen carita, kolaborasi antara karawitan, seni drama dan nembang. Salah satunya yang ditampilkan dalam wisuda purnasiswa ini,” ucap Agung.(Tri)