Dinas Pertanian Pangan Yogya Kembangkan Bibit Berkualitas   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengupayakan pengembangan tanaman sayur dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama pengembangan bibit-bibit tanaman yang bersertifikat sebagai jaminan kualitas tanaman. Pengembangan bibit tanaman terutama pisang juga telah dilakukan dengan teknik kultur jaringan.

Menurut Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sudah melakukan berbagai hal. Tidak hanya menyediakan bibit tapi juga melakukan rekayasa atau inovasi pengembangan bibit. Dicontohkan pengembangan bibit tanaman di laboratorium Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, satu bibit bisa dipecah-pecah menjadi banyak.

“Ternyata satu bibit bisa dipecah-pecah. Ini saya kira sangat luar biasa inovasi yang dikembangkan. Saya berpesan bahwa, mungkin perlu dipikirkan pengembangan tanaman untuk sayuran dan buah-buahan dan juga memenuhi kebutuhan di kota dan DIY,” kata Singgih usai apel dan meninjau kebun pembibitan di Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Senin (26/6/2023).

Pihaknya menegaskan Dinas Pertanian dan Pangan harus bisa memberikan solusi atas permasalahan pertanian dan pangan di Kota Yogyakarta. Termasuk harus bisa melihat pasar atau yang dibutuhkan masyarakat di Kota Yogyakarta. Misalnya di Yogya dikenal dengan makanan khasnya adalah gudeg, sehingga bahan bakunya yakni tanaman gori atau nangka muda harus tersedia. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta bisa menyediakan bibit tanaman atau pohon gori.

“Misalnya Yogya ini terkenal dengan gudeg-nya maka bahan bakunya harus tersedia, tercukupi. Di sini saya kira bisa melakukan inovasi bagaimana pembibitan dari pohon gori. Supaya kebutuhan yang ada di masyarakat Yogyakarta dan DIY bisa disuplai bibitnya dari Dinas Pertanian ini,” terangnya.

Singgih menuturkan  selama ini para penjual gudeg di Yogya mendapat gori dari luar DIY. Oleh sebab itu pihaknya memberikan masukan adanya pengembangan penanaman pohon gori di lahan masyarakat yang masih memunngkinkan. Cara lain dimungkinkan adanya afirmasi dari Pemkot Yogyakarta untuk mempunyai lahan yang ditanami gori sehingga kebutuhan di Yogya terpenuhi.

Dalam kegiatan itu Singgih juga memanen buah pisang di Kebun Plasma Nutfah Pisang di kompleks Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Pisang yang dipanen adalah jenis pisang buah atau dessert banana yakni Sang Mulyo dan Comot Merah. “Saya tadi mencoba dua pisang. Sangat luar biasa dan ini merupakan bagian dari produk yang favorit atau andalan dari Dinas Pertanian Yogya,” ujar Singgih.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan untuk tanaman nangka, selama ini Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sudah menyediakan jenis-jenis nangka buah. Artinya tanaman nangka yang dimakan buahnya sampai matang. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga mengembangkan bibit pisang dengan teknik kultur jaringan.

“Kita fokusnya di pembibitan. Yang kita kembangkan adalah bibit-bibit yang bersertifikat. artinya jaminan tanaman ada. Pemerintah menjamin yang ditanam sesuai. Ada belimbing, jambu, kelengkeng, rambutan. Salah satu tugas kita oleh pemerintah pusat adalah kita mengembangkan bibit pisang. Yang kita kembangkan dari kultur jaringan, itu satu tunas bisa menjadi ratusan tunas dan bebas hama,” jelas Suyana.

Kebun Plasma Nutfah Pisang Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta saat ini memiliki sekitar 314 kultivar atau jenis pisang. Sekitar 13 kultivar buah pisang telah memiliki sertifikat di antaranya pisang Sang Mulyo.(Tri)