KEMANTREN UMBULHARJO BERIKAN MOTIVASI KEPADA KPM PKH DAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Kemantren Umbulharjo melalui bidang Jawatan Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) hari ini (22/06/2023) bertempat di Pendopo menyelenggarakan kegiatan “Motivasi KPM PKH dan Jejaring untuk Anak Putus Sekolah” yang diikuti sejumlah 30 peserta terdiri dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan anak putus sekolah. Hadir sebagai narasumber dari Puskesmas Umbulharjo I yaitu R.Aj. Diana Rahmi Andriani, S.Psi, Arkian Balqis Satiti dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Suparmiatun dari SDM PKH. 

    PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat  kepada keluarga miskin dan rentan. Salah satu kriteria penerima manfaat PKH yaitu komponen pendidikan dengan kategori anak SD sampai SMA sederajat. Tujuannya yaitu memotivasi RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) agar segera mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah dan mendorong mereka untuk memenuhi  komitmen kehadiran dalam proses belajar, minimal 85% dari hari efektif sekolah dalam satu bulan, selama tahun ajaran berlangsung (Direktorat Jaminan Sosial). Namun realitanya, berdasarkan data terakhir kepesertaan PKH di wilayah Kemantren Umbulharjo sebanyak 2.093 KPM masih terdapat 24 anak putus sekolah. Angka ini terus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah anak putus sekolah tersebar di Kemantren Umbulharjo yang pada umumnya ditemukan pada kelompok keluarga yang tergolong tidak mamp. Faktor yang menyebabkan diantaranya karna ekonomi, pergaulan bebas, keluarga dan teman sebaya. 

    Pemerintah Kota Yogyakarta melalui program JPD  (Jaminan Pendidikan Daerah) bertekad untuk menciptakan kesempatan yang sama di bidang pendidikan kepada semua pihak. JPD merupakan pemberian bantuan sosial pendidikan bagi peserta didik pemegang KMS dengan tujuan agar tidak ada peserta didik usia sekolah yang tidak menempuh pendidikan karena masalah biaya.

    Disampaikan pula materi pentingnya parenting bagi anak remaja melalui upaya pemberian dukungan dan apresiasi, kesempatan untuk berkembang, proses berfikir hingga melibatkan anak dalam mengambil keputusan. Dengan begitu setiap orang tua akan dapat menjadi role model bagi anak-anaknya. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan pemahaman kepada para orang tua agar dapat menjadikan pendidikan sebagai prioritas.