Dinas Pertanian Terjunkan 159 Pantau Penyembelihan Hewan Kurban

 

 

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memberangkatkan tim monitoring pemotongan hewan kurban di wilayah Kota Yogyakarta sejumlah 159 peserta di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta pada Selasa (27/6). Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin kualitas daging hewan kurban yang disembelih pada perayaan hari raya Idul Adha dengan target 501 titik.

Kepala Dinas  Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana menyampaikan kegiatan monitoring pemotongan hewan kurban merupakan bentuk kehadiran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan jaminan kepada masyarakat Kota Yogyakarta bahwa pangan yang dikonsumsi dari hewan yang disembelih layak pangan dan berkualitas.

“Kepada anggota tim diharapkan untuk melakukan pemeriksaan yang sebaik-baik, saudara sekalian memiliki tanggung jawab mora.  Tanggung jawab kaitannya dengan kesehatan masyarakat, jadi tidak sekedar datang tapi harus melakukan sesuatu di sana. Diharuskan untuk meninggalkan jejak di sana, jejaknya bisa berupa catatan berupa saran ataupun tindakan,” ujarnya.

 

Selain itu Suyana juga berpesan kepada tim monitoring untuk mengumpulkan ear tag yang berada pada hewan kurban yang disembelih. Ear tag merupakan kode barcode riwayat hewan tersebut, baik riwayat perjalanannya maupun perawatannya. sehingga kode barcode perlu diperbarui sebagai tanda hewan tersebut sudah disembelih dan tidak salah gunakan untuk dipasang di hewan lain yang masih hidup.

 

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Imam Nurwahid, menjelaskan pelaksanaan monitoring meliputi pemeriksaan kesehatan hewan (antemortem) yang dilaksanakan sebelum disembelih  dan pasca penyembelihan (postmortem). Pemeriksaan Antemortem meliputi pemeriksaan fisik dari surat keterangan kesehatan hewan, kondisi fisik hewan memenuhi standar layak dan tanda-tanda visual perilaku hewan.

 

“Pada pemeriksaan postmortem yang utama adalah hygiene sanitasi, bagaimana proses penyembelihan kemudian pembuangan limbahnya kemana, lokasi penyembelihan layak atau tidak serta kondisi daging dalam kondisi sehat,” jelasnya.

Salah satu dokter hewan, Supriyanto telah melaksanakan monitoring ke Masjid Al Muhsinin. Pada proses monitoring antemortem dilakukan pengecekan fisik hewan kurban, lokasi penyembelihan dan lokasi pembuangan limbah kotoran hewan.

 

“Di Masjid Al Muhsinin telah terdata ada 11 domba dan 11 lembu yang akan disembelih Rabu (27/6). Kondisi hewan kurban dalam kondisi sehat dan bagusnya disini telah menyiapkan sumur untuk pembuangan limbah kotoran yang nantinya akan diberi obat dan didiamkan menjadi kompos. Selain itu, warga disini membuat restraining box dengan bagus untuk mempermudah penyembelihan hewan kurban.” ungkapnya. (Chi)