Kios Segoro Amarto Kendalikan Inflasi Jaga Stabilitas Bahan Pokok

 

 

Gondomanan - Pemerintah Kota Yogyakarta dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta terus berkomitmen mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pangan pokok. Salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok dengan keberadaan kios Segoro Amarta yang berada di tiga titik pasar yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan dan Pasar Prawirotaman.

 

Kepada Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti menjelaskan Kios Segoro Amarto didirikan bukan sebagai pesaing bagi para pedagang pasar. Tetapi, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta serta menjadi rujukan harga-harga kebutuhan pokok di pasar.

 

Kios Segoro Amarta menjadi titik pantau baik itu dalam hal referensi harga juga sebagai titik pelaksanaan operasi pasar. Untuk saat ini, karena memang situasi dan dinamika perekonomian khususnya dalam hal pengendalian inflasi yang seluruh Kios Segoro Amarto ini memang fungsinya menjadi sangat penting karena dia menjadi titik pantau pelaksanaan operasi pasar dan juga referensi harga yang saat ini memang harga naik turun,” ujar Riswanti saat diwawancarai di kantornya, Rabu (16/8).

 

Pemerintah Kota Yogyakarta awalnya bekerja sama dengan Bank Indonesia, Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional DIY, dan BPD DIY. Seiring berjalannya waktu, komoditas bahan pangan yang harus dipenuhi semakin beragam. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan yang semakin beragam, kini Pemerintah Kota Yogyakarta juga bekerja sama dengan PT Pangan Surya Makmur.

 

 

Kami mencoba melakukan kerjasama dengan membuka kesempatan dengan menghadirkan komoditas lain dari Bulog yaitu dengan distributor. Untuk saat ini memang masih terbatas, salah satunya dengan toko Hasil Tani yang mana itu merupakan anak perusahan dari PT Pangan Surya Makmur yang memang komoditasnya lebih bervariasi. Distributor ini bisa mendatangkan atau melakukan operasi pasar dengan komoditas selain yang disediakan Bulog, seperti telur, bawang putih, frozen food seperti karkas ayam. Memang ketika Bulog komoditas jumlahnya terbatas, PT Pangan Surya Makmur ini dia bisa menutup kekurangan stok untuk memenuhi kebutuhan di operasional yang digunakan untuk penjualan,” ungkap Riswanti

 

Riswanti menjelaskan kesuksesan Kios Segoro Amarto tidak dihitung dari tinggi rendahnya penjualan, namun dengan kondisi harga yang stabil dan ketersediaan bahan pangan pokok yang tercukupi. Tingkat tinggi rendahnya penjualan di Kios Segoro Amarto menjadi barometer untuk melihat kondisi pasar terkait ketersediaan, harga barang hingga kondisi ekonomi di Kota Yogyakarta.

 

“Kios Segoro Amarto kan menjadi rujukan harga, jadi kalau kios ramai banyak konsumen untuk kebutuhan pribadi menjadi kecurigaan apakah di pasar terjadi kelangkaan yang mengakibatkan ketersediaan sedikit atau ada permainan dari distributor sehingga membuat harga naik. Ketika kios sepi pun menjadi atensi kami untuk melihat apakah kondisi pasar sedang stabil atau justru perekonomian sedang lesu. Jadi keberadaan kios ini sangat vital untuk pemantauan dan pengawasan di pasar,” ungkapnya. (Chi)