Diby Leather Produk Ramah Lingkungan Penjualannya Hingga Amerika

Terinspirasi dari Turki dimana sampul agenda dibuat dengan lukisan menggunakan tinta dari empedu sapi. Diby Leather mencoba berinovasi menggunakan kulit sapi yang diberi sentuhan lukisan dengan teknik water colour base atau pewarna berbasis air yang nyaris tak menyisakan limbah.

Didirikan sejak tahun 2012, produk-produk Diby Leather ini digadang-gadang merupakan produk dengan inovasi pertama menggunakan water colour base satu-satunya di Indonesia. Pastinya produk yang di hasilkan indah dan menawan.

Desainnya yang terbatas dengan satu motif pada satu produk yang membuat setiap koleksinya memiliki nilai tersendiri. Diby Leather milik Bayu Ratna Dhini (41) hingga saat ini laris di pasaran.

Proses pewarnaan kulit sapi dengan menggunakan metode water colour base

Dalam prosesnya, Ayu yang sering disapa mengungkapkan, kulit sapi yang telah melalui proses penyamakan dicelupkan ke air yang sudah diberi color base dan dilukis agar motifnya beragam dan tidak pasaran.

Setelah selesai menggunakan pewarna water base, kulit sapi yang sudah diberi warna akan  melalui proses pencucian, pengeringan dan dilanjutkan ke pemanasan.

Tak hanya itu, produknya juga sudah diuji secara laboratorium, dimana produk Diby Leather ini kuat terhadap asam, basa, panas, gesekan serta terhindar dari kelunturan.

"Tidak ada limbah industri yang kita keluarkan. Bisa disebut produk kita ramah lingkungan. Bahkan bisa dibuat dirumah secara sederhana," jelasnya.

Proses menjahit salah satu dompet dari Diby Leather

Untuk harganya pun sangat berinovasi dan yang pasti ramah dikantong bahkan bagi para mahasiswa. Untuk harga produk Diby Leather mulai dari kreasi dompet ataupun aksesoris dengan harga Rp 75 ribu hingga Rp 200 ribu. Untuk pouch sesuai ukuran mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.

Tak hanya itu, untuk tas kulit milik Diby Leather mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 2 juta tergantung pada kerumitan saat proses pembuatannya.

"Setelah trial by error alhamdulillah tidak membutuhkan waktu lama kulit sapi berproses berjalan dengan mulus. Kita gunakan pewarna khusus untuk kulit jadi water base ramah lingkungan. Pewarna ini langsung menyerap ke kulit sapi dan tidak meninggalkan residu atau sisa pewarna yang kita gunakan," ujarnya.

Beberapa motif dan bentuk tas koleksi dari Diby Leather

Kini produk Diby Leather tidak hanya dipasarkan di Indonesia saja melainkan hingga ke mancanegara salah satunya penjualannya hingga ke Asia seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, bahkan hingga Amerika Serikat.

Produknya juga mendapatkan penghargaan sebagai Finalis Terbaik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada ajang Pekan Puncak Apresiasi Indonesia Tahun 2022. Dimana pada kesempatan tersebut Diby Leather mewakili Kota Yogyakarta.

"Kami menjalani bisnis ini tidak mudah, persaingan di industri kulit cukup ketat. Hingga saat ini tidak hanya pasar lokal saja penjualan kami, bahkan sampai ke global  di Asia," ungkapnya.

Untuk omzet perbulan istri dari  Dhani Kurniawan (45) mengatakan memang ada penurunan 50 persen akibat Covid-19. Sebelumnya ia bisa mendapatkan penjualan hingga Rp 60 juta per bulannya.

Namun hal ini tidak mematahkan semangatnya untuk terus berusaha agar produknya tetap bertahan dan menjadi produk lokal yang mendunia.

"Selain menjadi brand lokal. Kami memang memiliki produk yang ramah lingkungan. Saya berharap, dapat membantu sesama memberdayakan wanita sekitar dengan menyelenggarakan pelatihan bagi warga ataupun remaja di panti asuhan, untuk memberikan mereka skill atau keterampilan agar mereka bisa mandiri, berdikari membuka usaha sendiri dan bisa menjadi mitra kami dalam hal produksi,"jelasnya.

Ia berharap, produknya bisa ditularkan kepada banyak perempuan mandiri agar ke depannya akan banyak mitra mereka untuk bersama-sama memajukan produksi lokal yang dikenal dan dikagumi banyak orang.

Koleksi pounch dan dompet dari Diby Leather

"Kami terbuka berbagi ilmu dan ingin merasakan bersama-sama sukses. Saya berharap, pemerintah juga ikut memperhatikan UMKM di Kota Yogyakarta, tidak hanya memberikan fasilitas saja, namun diberikan keterampilan/skill agar para pengusaha ini bisa bertahan dan tidak bergantung lagi pada pemerintah bahkan bisa sampai naik kelas," katanya.

Jika anda tertarik, anda bisa langsung menghubungi Diby Leather ke IG @dbleather. Selain itu bisa langsung melihat koleksinya yang di display di Hotel Phoenix Jalan Sudirman No 9, cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta.

Diby Leather juga menerima pesanan secara retail, wholesale, dan made to order baik untuk brand owner, corporate gift dan juga souvenir. (Hes)