Peringatan Hari Pramuka Momentum Bangun SDM Profesional dan Proporsional   

UMBULHARJO- Apel Besar Hari Pramuka ke-62 Tahun tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diadakan di Lapangan Balai Kota Yogyakarta pada Sabtu (26/8/2023). Peringatan Hari Pramuka ke-62 tahun menjadi momentum untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan proporsional  guna mengantarkan Indonesia maju.

Apel besar Hari Pramuka Tingkat DIY itu dipimpin Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pembina apel. Apel dihadiri Forum Komunikasi dan Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY dan Kota Yogyakarta. Apel diikuti Pengurus Kwartir Daerah Pramuka DIY, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting dan anggota Pramuka dari Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega serta Satuan Karya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menjadi pembina apel besar Hari Pramuka ke-62 Tahun tingkat DIY di Lapangan Balai Kota Yogyakarta.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono  X mengatakan peringatan Hari Pramuka ke-62 tahun mengambil tema sumber daya manusia yang profesional dan proporsional. Sultan menilai tema itu adalah panggilan bangsa untuk mengatasi tantangan besar yang menghadang Pramuka dan generasi muda di masyarakat.

“Profesionalisme dan proporsionalitas adalah tonggak kemajuan. Pramuka dan generasi muda perlu menjadi pelopor dalam menggapai puncak-puncak prestasi dan menjaga komitmen pada tugas-tugas dengan kecemerlangan yang tak tertandingi,” kata Sultan HB X dalam amanatnya.

Para peserta anggota Pramuka Pramuka dari Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega serta Satuan Karya saat mengikuti apel besar. 

Menurutnya di tengah tantangan global dan dinamika sosial semangat Pramuka akan membimbing untuk melewatinya. Pramuka tak boleh mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian dan keseimbangan sosial. Pramuka adalah tempat di mana kita berdiri tegak dengan bahaya sementara hati kita tetap teguh untuk kebutuhan sesama.

Sultan menyatakan tantangan terbesar saat ini adalah upaya menjaga agar budaya dan identitas di era globalisasi. Generasi muda harus menjadi penjaga nyala api budaya dan jati diri. Seiring dengan semangat Hari Kemerdekaan RI ke-78, Pramuka memiliki peran yang tak ternilai. Pramuka adalah penjaga api kemerdekaan yang senantiasa menyala memandu dalam mengaktualisasi semangat kemerdekaan dan mengarahkan Indonesia menuju kemajuan.

Sultan HB X saat menyematkan tanda penghargaan Darma Bakti dan Lencana Karya kepada para penerima.

“Untuk itu marilah kita berkarya dalam semangat kepramukaan yang tulus dan gigih. Mari membangun diri menjadi sumber daya manusia yang profesional, proporsional dan berwawasan global tanpa pernah melupakan akar budaya. Mari merangkul semangat kemerdekaan dan mengantarkan Indonesia maju,” ucap Sultan.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyampaikan Pramuka sebagai sebuah organisasi atau kegiatan kepemanduan merupakan suatu yang sangat luar biasa untuk bisa diteruskan dan dikembangkan untuk generasi ke depan. Itu karena kepramukaan bisa membekali mereka hidup di masyarakat dan melakukan aktivitas untuk berbagi kepada sesama.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo (paling kanan) saat mengikuti apel besar Hari Pramuk ke-62 Tahun tingkat DIY.

“Jadi konsep ini yang kita terus kembangkan. Kemandirian seorang anak menjadi penting untuk seorang Pramuka, sehingga kalau kita berkecimpung di kegiatan kepramukaan ini akan membekali mereka untuk menuju ke sebuah tantangan yang lebih besar. Saya berharap seluruh adik-adik kita terus mengikuti kegiatan Pramuka,” terang Singgih.

Dalam Apel Besar itu juga dilakukan penyematan tanda penghargaan Darma Bakti dan Lencana Karya kepada 9 penerima Pramuka di DIY oleh Sri Sultan HB X. Kegiatan apel juga dimeriahkan dengan tarian dan ragam tarian nusantara olah gabungan Satuan Karya Kota Yogyakarta.(Tri)

Para penerima tanda penghargaan Darma Bakti dan Lencana Karya berfoto bersama.