Dinas Kebudayaan Berikan Penghargaan Jurnal Terbaik Sejarah SO1 Maret

JETIS - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta terus mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi milenial yang ada di Kota Yogyakarta untuk mengenang dan mengikuti nilai-nilai sejarah salah satunya pada Peringatan Serangan Umum 01 Maret.

Dimana Peringatan Serangan Umum 01 Maret ini menjadi salah satu peristiwa monumental yang berpengaruh besar terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, lewat peristiwa itu, seluruh elemen masyarakat dahulu bersatu padu berupaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang coba direbut kembali oleh penjajah Belanda. 

Sehingga, strategi Serangan Umum 01 Maret ini menjadi contoh agar seluruh elemen masyarakat terus mewarisi dan menyatukan tekad agar warga Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta mengenang dan mengikuti semangat para pahlawan dalam sehari-harinya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti saat memberikan sambutan pada kegiatan Seminar Sejarah Serangan Umum 01 Maret dengan tema ‘Strategi Kunci Mempertahankan Kemerdekaan’ pada Rabu (6/3).

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyelenggarakan rangkaian kegiatan Seminar Sejarah Serangan Umum 01 Maret dengan tema ‘Strategi Kunci Mempertahankan Kemerdekaan’.

“Serangan Umum 01 Maret ini memiliki banyak memakna. Selain nilai dari sejarah yang sangat penting untuk dipahami, ternyata ini sebuah peristiwa sejarah yang sangat berdampak luas terkait dengan meneguhkan Indonesia, peristiwa ini juga awal dari kemerdekaan yang saat ini kita rasakan,”jelasnya.

Pada kesempatan ini juga menjadi moment pemberian penghargaan bagi  jurnal terbaik terkait sejarah Serangan Umum 01 Maret yang sudah dilaksanakan perlombaannya sejak tanggal 17 Januari 2024.

Penghargaan ini diberikan kepada •Abel Josafat Manullang dengan jurnal ‘A Spectacle of Unity: A Look into The March 1 sts's General Offensive's Trinity of War’, Surati dengan jurnal Menghadirkan Peran Masyarakat Sipil dalam Historiografi Serangan Umum 01 Maret’, dan Arif Akbar Pradana dengan jurnal Menghadirkan Peran Masyarakat Sipil dalam Historiografi Serangan Umum 01 Maret’.

Yetti mengungkapkan, penghargaan ini diharapkan menjadi upaya pemerintah dalam melestarikan sejarah lewat gagasan dari generasi milenial.

Dimana peristiwa Serangan Umum 01 Maret juga sudah ditetapkan sebagai salah satu hari bersejarah nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Ratusan peserta mengikuti seminar dengan antusias.

Ia berharap, akan banyak anak muda yang ikut mengenang dan mengikuti semangat pahlawan yang sudah  mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara Indonesia.

“Dari Serangan Umum 01 Maret kita bersama-sama mempelajari nilai sejarah, budaya, sosial yang sangat kompleks didalamnya. Saya berharap, semua yang hadir mempunyai perspektif luas dan positif terhadap substansi arti dari nilai Serangan Umum 01 Maret terutama pada generasi muda. Ini merupakan peristiwa besar membuktikan indonesia sebuah negara yang merdeka,”ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengungkapkan, negara yang berhasil adalah menghargai sejarah yang sudah dilalui.

Aman juga menambahkan, tidak hanya dari segi outputnya saja menerapkan isi dari sejarah dari Serangan Umum 01 Maret. Tetapi juga melihat prosesnya. Sehingga perjuangan dari kemerdekaan melalui peringatan tersebut tidak sia-sia dan akan dikenang sepanjang masa.

“Mari kita menghormati proses dari nilai sejarah yang ada. Sehingga pemuda khususnya di Kota Yogyakarta terus mewarisi apa keteguhan, semangat dan toleransi melalui sejarah Serangan Umum 01 Maret,”ujarnya.

Diharapkan dengan mempelajari sejarah lewat Peringatan Serangan Umum 01 Maret generasi muda dapat meneladaninya pada  kehidupan yang sekarang.

Salah satu Mahasiswa UMY Jurusan Pendidikan Sejarah, Lana Mutia Aristya mengungkapkan, adanya seminar ini memberikan edukasi lebih khususnya mengenai sejarah Serangan Umum 01 Maret yang sangat berdampak di Kota Yogyakarta.

Ia berharap, akan ada seminar dengan pembahasan lainnya mengenai sejarah yang ada di Kota Yogyakarta khususnya. Sehingga, mahasiswa maupun generasi Z lainnya ikut mengenal sejarah yang ada di Kota Yogyakarta.

“Ini sangat mengedukasi sekali khususnya bagi saya mahasiswa. Semoga akan ada lagi seminar mengenai fakta tentang sejarah Kota Yogyakarta yang bisa saya pelajari,”ungkapnya. (Hes)