Program Satu Hafiz Satu Kelurahan Jaga Regenerasi Pengelola Masjid

Umbulharjo – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Baznas tengah merintis program Satu Kelurahan Satu Hafiz Quran sejak tahun 2023 dan masih berlanjut sampai sekarang. Program tersebut bertujuan untuk mengkaderisasi keaktivan anak dalam kegiatan keagamaan sejak dini.

Sekretaris Baznas Kota Yogyakarta Misbahrudin menjelaskan, pada mulanya program tersebut dimulai tahun 2023 dan terdapat 35 anak yang menjadi penerima Beasiswa Kader Hafiz. Kemudian di tahun 2024 kembali berlanjut dengan menambah penerima sejumlah 15 anak.

“Untuk di tahun pertama ada 35 anak yang kami terima, kemudian di tahun 2024 bertambah 15 anak namun dari Angkatan pertama itu ada 5 anak tidak dilanjutkan karena berdasarkan hasil evaluasi beberapa ada yang pindah domisili sudah tidak berada di Kota Yogya,” terangnya saat dikonfirmasi belum lama ini.

Program satu kelurahan satu hafiz quran dikatakan Misbahrudin hadir untuk menjawab kebutuhan regenerasi takmir masjid ataupun musala dari kalangan anak muda. Begitu juga untuk menciptakan kader dari kalangan anak muda agar nantinya bisa menjadi penggerak kegiatan remaja ataupun pemuda masjid di wilayah.

“Sekarang itu kan beberapa wilayah sudah mulai jarang remaja masjid ataupun takmir dan pengurus dari kalangan anak muda, ya mungkin karena merantau dan sebagainya. Untuk itu supaya regenerasi tetap terjaga program ini menjadi langkah untuk mengawali pembentukan kader di wilayah, karena salah satu syarat untuk mendapatkan beasiswa dari program ini yaitu anak tinggal bersama orang tua di wilayah Kota Yogya supaya bisa menebar manfaatnya ke lingkungan sekitar,” katanya.

Proses seleksi penerima beasiswa hafiz quran pada awal Maret 2024 di Masjid Pangeran Diponegoro.

Pihaknya menyampaikan program beasiswa hafiz quran diberikan kepada setiap anak senilai Rp 6 juta, yang penyalurannya diberikan sebulan sekali Rp 500.000 ditujukan menunjang kegiatan anak untuk menambah hafalannya.

“Anak yang bisa mengikuti program ini mulai dari usia TK sampai 11 tahun, dengan minimal punya hafalan 1 juz. Nantinya setelah diterima tiap tiga bulan sekali akan ada penilaian dan evaluasi yang targetnya hafalannya bertambah 1 sampai 2 juz. Kemudian dilihat juga keaktifan anak di sekolah juga masyarakat khususnya di Taman Pendidikan Quran atau TPQ maupun masjid di kampungnya,” ujarnya.

Misbahrudin juga mengatakan dengan kehadiran satu hafiz satu kelurahan harapannya bisa memantik serta memotivasi orang tua serta anak-anak di wilayah, untuk menghidupkan kegiatan keagaman secara berkelanjutan.

“Antusiasme pendaftar cukup banyak, tahun ini kami buka 15 kuota yang mendaftar 65 anak. Harapannya ke depan kuota bisa ditambah karena banyak masjid dan musala yang butuh kader untuk menularkan semangat menghidupkan kegiatan keagamaan baik di masjid maupun TPQ.

Sementara itu Lurah Bausasran Akhmad Yuliantoro yang di wilayahnya terdapat 9 TPQ juga banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh warga mengungkapkan, dengan adanya program tersebut tentunya bisa menjadi semangat bagi masyarakat untuk ikut menjaga regenerasi pengelola masjid di tiap wilayahnya.

“Alhamdulillah kami sangat mendukung adanya program tersebut, apalagi ditempat kami ada kampung religi. Jadi program ini sangat mendukung kegiatan dan program yang ada di Kelurahan Bausasran. Semoga dengan adanya program tersebut bisa menjadikan wilayah kami semakin maju dan agamis,” ungkapnya. (Jul)