200 Ustadz/Ustadzah se-Kota Yogya Terima Insentif

UMBULHARJO - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Kementerian Agama Kota Yogyakarta memberikan bantuan insentif kepada 200 ustadz/ustadzah dari pondok pesantren, Madrasah Diniyah, dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta pada hari Selasa (2/4) di Masjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta.

Bantuan secara simbolis diberikan secara langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta Nadhif kepada tiga perwakilan ustadz/ustadzah dari Pondok pesantren
LPQ, Madrasah Diniyah serta Takmiliyah.

Singgih mengatakan, pemberian bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dan perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan keagamaan di Kota Yogyakarta.

“Saya sangat berterimakasih atas keikhlasan ustadz/ustadzah dari pondok pesantren, Madrasah Diniyah, dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta dalam memberikan materi keagamaan kepada anak-anak. Semoga pemberian bantuan ini walaupun jumlahnya tidak seberapa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,”jelas Singgih Raharjo saat sambutan usai pemberian bantuan.

Suasana kegiatan pemberin bantuan intensif kepada 200 ustadz/ustadzah dari pondok pesantren, Madrasah Diniyah, dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta pada hari Selasa (2/4) di Masjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta.

Menurutnya, peran ustadz/ustadzah di Kota Yogyakarta sangatlah penting untuk membantu para orang tua dalam mendidik keagamaan. “Ustadz/ustadzah ini merupakan garda terdepan dalam mendidik anak bangsa terutama didalam pendidikan keagamaan,”ujarnya.

Pihaknya berharap, para ustadz/ustadzah tidak hanya memberikan edukasi keagamaan kepada anak-anak tetapi juga memberikan bekal terutama dalam etika dan attitude dalam keseharian dengan jumlah porsi yang lebih banyak.

“Saya titip kepada ustadz/ustadzah di Kota Yogyakarta untuk tidak hanya memberikan edukasi kepada anak anak berkaitan dengan bagaimana modernisasi beragama, tetapi juga anak-anak dibekali akhlak mulia etika dan attitude porsi yang lebih. Sehingga anak-anak tumbuh dengan jiwa yang sopan dan santun,”ungkapnya.

Terlihat 200 ustadz/ustadzah dari pondok pesantren, Madrasah Diniyah, dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta Nadhif mengungkapkan, penerima bantuan ini akan diberikan sejumlah uang intensif sebanyak Rp 200 juta yang ditransfer dalam bentuk tabungan.

Menurutnya, bantuan di tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang menerima sebanyak Rp 150 juta.

“Saya berharap tahun mendatang akan naik lagi. Sehingga ustadz/ustadzah ikut membantu program pemerintah sesuai dengan tupoksinya masing-masing,”ujarnya.

Ia berharap, komitmen mengawal anak-anak dalam pendidikan keagamaan terus dilakukan. Sehingga ke depannya anak-anak ikut menjadi bagian  generasi emas 2045. 

“Terimakasih ustadz/ustadzah. Semoga bentuk apresiasi, perhatian, dan kasih sayang dari pemerintah kepada lembaga pendidikan keagamaan di Kota Yogyakarta ini diterima dan menjadi motivasi semuanya. Semoga menjalankan tugas sebaik baiknya sesuai visi misi Kota Yogyakarta,”imbuhnya.

 

Salah satu penerima bantuan dari TPA Madin Al Wahid, Murdiah Asnur saat menerima bantuan dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

Salah satu penerima bantuan dari TPA Madin Al Wahid, Murdiah Asnuri mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah kepada ustadz/ustadzah yang ada di Kota Yogyakarta.

Tambahnya, bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan menjelang hari lebaran. ‘’Terima kasih untuk pemerintah. Ini merupakan bantuan yang pertama kali saya dapatkan. Bantuan ini sangat bermanfaat terlebih untuk saya. Nantinya bantuan yang diberikan akan saya pergunakan untuk keperluan lebaran agar keluarga juga ikut merasakan manfaatnya,”ungkapnya. (Hes)