Parlemen Pelajar Kota Yogyakarta : Aktualisasi Demokrasi Pelajar Jogja

Pada hari Selasa tanggal 23 April 2024 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta melaksanakan Sidang Parlemen Pelajar Kota Yogyakarta pukul 08.00 WIB – Selesai di Ruang Rapat Sidang DPRD Kota Yogyakarta. Pada kegiatan ini peserta Parlemen Pelajar diikuti sebanyak Pelajar dari perwakilan SMA dan Pengurus FKPO (Forum Komunikasi Pengurus OSIS) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bapak Marwoto Hadi, S.H (Sekretaris Komisi A DPRD Kota Yogyakarta) dan dibuka langsung oleh Bapak Nindyo Dewanto, S.H., M.Hum (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta).

Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta Nindyo Dewanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai fungsi parlemen, kewenangan, hak, maupun lingkup pekerjaan anggota dewan.

“Dengan mereka mengetahui step-step pengambilan kebijakan, harapannya mereka bisa mendapatkan gambaran bahwa Pemkot Yogyakarta dalam membuat kebijakan pasti melalui tahapan-tahapan. Dimana kebijakan ini untuk kemaslahatan masyarakat.”

Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Marwoto Hadi berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan minat pelajar memahami  lembaga DPRD.

Dimana pengetahuan lembaga DPRD masih sangat minim diketahui terutama dikalangan pelajar. “Anggota dewan ini adalah profesi yang mulia karena terus melakukan kontroling dan pengawasan lembaga dewan. Saya hanya berharap, interesting masyarakat dalam lembaga dewan akan terus tumbuh,”ujarnya.

Pada kegiatan ini, peserta Sidang Parlemen Pelajar dibagi menjadi 5 fraksi partai (Yudhistira, Arjuna, Bima, Sadewa dan Srikandi). Masing-masing fraksi harus ada wakil untuk dijadikan calon pimpinan siding yang akan divoting dengan diambil 3 pimpinan terpilih. Sidang Parlemen Pelajar pada kali ini mengangkat topik/isu "Pelajar Bicara Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kota Yogyakarta".

Diharapkan melalui kegiatan Sidang Parlemen Pelajar ini bisa membangkitkan dan menumbuhkan rasa peduli dan tanggungjawab yang diemban ketika suatu saat menjadi wakil rakyat untuk menentukan kebijakan yang berdampak kebaikan bersama bukan kebaikan sendiri mengingat dalam hal ini membawa tugas dari rakyat. Tentunya hal ini dibentuk sejak dini untuk memberikan dampak positif sebagai awal dari menuju Indonesi Emas.