Awali Gelaran PMPS 2017 Dengan Pemotongan Tumpeng

Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Utara Yogyakarta akan segera dimulai, sebagai tanda bersiapnya panitia dalam menggelar rangkaian PMPS tahun 2017 di gelar upacara pemotong tumpeng. Pemotongan tumpeng tersebut dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Pada kesempatan tersebut, Wawali mengatakan jika hidangan tumpeng yang tersaji pada sore hari tersebut mengandung falsafah bahwa tumpeng berkaitan erat dengan kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa, yang dipenuhi jajaran gunung berapi.

“Menurut tradisi Islam Jawa, "Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa : yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Yang berarti segala sesuatu yang sudah kita niatkan dalam hati, dan akan kita kerjakan harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh.” Katanya di pendopo Kecamatan Kraton, Kamis sore (9/11).

Ia menegaskan jika semua persiapan baik persiapan secara fisik, administrasi, sarana prasarana, serta pengaturan manajemen lalu lintas telah dipersiapkan dengan matang. ”Sekaten harus tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi masyarakat Kota Yogyakarta” katanya.

Ia berharap ke depan Sekaten bukan saja hanya sebuah tradisi semata, namun lebih jauh akan menjadi salah satu lokomotif untuk mendukung tumbuh-kembangnya perekonomian daerah, yang dapat memberikan sumbangan devisa signifikan dengan multiple effectnya. “Di mana hal ini merupakan solusi strategis dalam upaya merespon permasalahan ekonomi maupun social” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya, Maryustion Tonang mengungkapkan jika pada gelaran PMPS tahun 2017 ini, Pemerintah Kota Yogya meneyediakan stand sebanyak 486.

 “Biaya sewa stand bermacam-macam sesuai zonasi antara Rp3.500-6.000 per meter per hari,” katanya.

Ia mengatakan biaya sewa sudah diatur dalam Peraturan Walikota Yogya Nomor 77 Tahun 2017 tentang Tarif Sewa Lahan Pasar Malam Perayaan Sekaten Tahun Dal 1951 Tahun Masehi 2017. Biaya sewa sesuai zonasi, paling mahal di bagian depan pintu masuk Rp5.000-6.000 per meter per hari dan bagian belakang Rp3.500-4.000 per hari per meter.

Pihaknya tidak membatasi penyewa stan dalam hal berjualan. Sehingga tiap zona stan tedapat wahana permainan, pakaian, hingga kuliner.

Menurutnya, pada gelaran PMPS tahun 2017 ini diakuinya tidak ada perbedaan dengan tahun lalu. “Hanya tahun ini dipastikan tidak ada wahana pertunjukan lumba-lumba” katanya

Pendapatan dari persewaan stan, tambahnya, juga tidak ada perbedaan dengan tahun lalu, “Target pendapatan Rp1 miliar. Tahun lalu kami juga setor Rp1 miliar,” ujar dia. (Han)