Kini kondisi kesehatan calon jamaah haji di Kota Yogyakarta benar-benar akan dipantau ketat Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan melalui Posbindu Haji (Pos Pembinaan Terpadu). Posbindu Haji merupakan upaya untuk melakukan pembinaan kesehatan haji DI kota Yogyakarta.

Posbindu yang telah dilaunching pada minggu (22/10) itu merupakan bentuk pelayanan kesehatan bagi jemaah haji baik yang sedang menunggu maupun yang sudah berangkat, sehingga jamaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan baik.

“Pembinaan kesehatan tersebut dilakukan sejak dini untuk mewujudkan istithaah kesehatan, yakni dalam masa tunggu dua tahun” jelas kepala dinas kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini disela-sela pencanangan Posbindu Haji di Balai Kota, minggu (22/10).

Selain itu Posbindu Haji juga dilengakapi dengan buku panduan haji dan penggunaan buku duha segar sebagai panduan. Rencananya Posbindu Haji agan digulirkan setiap bulan sekali dengan melakukan pengecekan berkala pada pengukuran tekanan darah, cek kolesterol dan gula darah.

“Sasaran pendonor ditargetkan 250 orang yang berasal dai jemaah haji tahun keberangakatan 2018 dan 2019 yang berasal dari tiga kecamatan yakni Danurejan, Gondokusuman dan Kotagede,” urainya.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mendukung terobosan yang dilakukan Dinkes. “Dengan Posbindu Haji ini kesehatan sebelum dan sesudah melaksanakan haji dapat terpantau guna memperbaiki pola hidup agar terhindar penyakit tidak menular,” tandas Wali Kota.

Ia menjelasakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar dapat beribadah secara sehat dan mandiri. Karenanya daftar tunggu yang panjang  perlu dimanfaatkan agar jamaah dapat mempersiapkan diri baik dari segi fisik maupun mental, sehingga memenuhi kriteria istithaah menurut persepektif kesehatan.

Wali Kota menegaskan Posbindu Haji merupakan bukti komitmen Pemkot dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji sejak sebelum berangkat, selama menunaikan ibadah haji, sampai kembali ke tanah air.

Wali Kota berharap Posbindu Haji dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh calon jamaah haji untuk mendeteksi kesehatan secara dini, sebab kesehatan fisik mutlak diperlukan saat menunaikan ibadah haji.

“Posbindu ini efektif untuk mengendalikan faktor risiko baik penyakit menular maupun tidak menular,” terangnya. (Tam).