Kukuhkan Pengurus Dekranasda 2017-2022, Walikota Dorong Pemasaran Lewat E-Commerce

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta menggelar musda sekaligus pengukuhan pengurus untuk periode 2017 - 2022 di hotel Swiss Bell, senin (9/10). Pada kesempatan tersebut Wali Kota Haryadi Suyuti meminta Dekranasda untuk memperkuat pemasaran lewat e-commerce.

Haryadi menuturkan, saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Pengusaha lokal terutama dari kalangan usaha mikro kecil menengah mau tidak mau harus bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar baik dari kalangan dalam negeri maupun luar negeri sebagai akibat dari diberlakukannya MEA pada akhir 2015 lalu.

“Diperlukan ide-ide kreatif yang mungkin belum pernah terpikir sebelumnya untuk menghasilkan suatu produk yang bisa menjadi trend baru di pasar dengan tetap menampilkan budaya lokal,” kata Haryadi

Haryadi juga meminta Dekranasda untuk memaksimalkan penggunaan media Online Dan sosial media untuk mendongkrak pemasaran produk produk yang dihasilkan.

Menyitir data Bank Indonesia, ia mengungkapkan jumlah transaksi online sudah tembus angka 6500 triliun, dengan jumlah pelaku transaksi 18 juta orang. Untuk itulah ia mendorong Dekranasda untuk mulai memberikan pelatihan tentang penyelesaian akhir transaksi e commers.

“Barang yang bagus dan berkualitas harus didukung sistem pembelian yang memadai dan mudah untuk dibeli. Tidak sekedar online saja, namun juga memenuhi standar yang beralku, seperti size dan warna,” terangnya.

Sebab menurutnya, jika melalui pemasaran secara konvensional terkadang jarak dan waktu menjadi kendala tersendiri dalam mempertemukan penjual dan pembeli, sehingga melalui pemasaran di dunia maya produk UMKM mampu merambah secara global.

Ia menilaiDewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Yogyakarta mempunyai peran yang sangat strategis dalam memajukan industri kreatif Kota Yogyakarta.

Ia berharap Dekranasda bisa menjadi jembatan bagi kepentingan masyarakat dan mempercepat proses pembinaan dan pengembangan produk kerajinan sesuai dengan potensi masing-masing.

“Juga bisa memberikan motivasi kepada para pengusaha agar hasil kerajinan-kerajinan masyarakat bisa diperkenalkan melalui pameran sehingga dapat diperdagangkan serta mendatangkan pembeli dari dalam dan kuar negeri,” imbuhnya.

Terkait kepengurusan Dekranasda, ia Mengajak memanfaatkan musda ini sebagai momentum yang baik untuk menyamakan persepsi untuk mengawal visi dan misi organisasi ke depan.

“Agar keberadaan Dekranas Kota Yogyakarta dapat lebih maju sesuai dengan perkembangan jaman, mampu meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan anggotanya dan tentu saja mampu memberikan sumbangsih bagi pembangunan Kota Yogyakarta,” tandasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Dekranasda DIY Gusti Bendoro Raden Ayu Adipati Pakualam menuturkan posisi dekranasda sangat membantu DIY untuk membangun perekonomian sekaligus membangun jogja untuk Indonesia dan dunia.

“Dikancah dunia yogyakarta sudah dikenal sebagai kota batik dunia, sebagai kota kerajinan batik dunia harus dipertahankan dan dikembangkan, salah satunya melalui dekranasda,” jelasnya.

Namun ia tidak memungkiri masih ada beberapa persoalan yang harus segera dipecahkan seperti masalah bahan baku, kualitas sumber daya manusia, permodalan, desain, pemasaran, dan iklim yang belum kondusif,” urainya. (Tam)