Walikota dan Wakil Walikota Bersama Warga Bersihkan Sampah Visual

Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjaga kota Yogyakarta tetap bersih dari sampah visual.  Untuk itu, Walikota dan Wakil Walikota beserta jajarannya akan terus berusaha meminimalkan sampah visual yang ada di wilayah Kota Yogyakarta. Tekad ini disampaikan  Walikota Yogyakarta  H. Hariyadi Suyuti,  saat kerja bakti membersihkan sampah Visual di sekitar GOR Kridosno Yogyakarta, Kamis, (28/09/2017) pagi.

Walikota mengajak semua elemen masyarakat  untuk berkomitmen menjaga kota Yogyakarta dari maraknya sampah visual. “ Marilah kita bersama sama berkomitmen untuk menjaga kota Yogyakarta yang bersih, tertib dan aman. Yang jelas saya bersama bapak wakil walikota (Heroe Poerwadi) dan seluruh jajaran pemerintah kota Yogyakarta  berkomitmen untuk Jogja ini sebisa mungkin minimal sampah visualnya.  Kalau tidak mau dikatakan bersih total, tetapi paling tidak berkurang. Berkurang... berkurang.. berkurang dan akhirnya bersih,” ujar Walikota.

Bukan saja di tempat umum tetapi Haryadi  berharap lingkungan sekolah juga terlibat dalam  membebaskan sampah visual di lingkungannya. “Harapan saya sekolah SMA,SMP, SD dan TK  juga terlibat membebaskan sampah visual di sekolahnya. Meskipun tingkat SLTA   berada di bawah Pemda DIY dan SMP dan SD TK di Kota, namun wilayah hukumnya (SMA), wilayah hukum kota Yogyakarta. Kami bersama komunitas resik sampah visual dibawah pimpinan  Dr. Sumbo Tinarbuka mengajak  manajemen sekolah yakni kepala sekolah, komite sekolah dan para pengajar untuk membebaskan  sekolah dari sampah visual,” harap Walikota. Selain sekolah, Walikota mengatakan bahwa lampu dan rambu lalu lintas juga harus bebas dari sampah visual sehingga tidak mengganggu.

Walikota juga mengingatkan warga masyarakat kota Yogyakarta agar setiap Minggu Legi melakukan kegiatan reresik Jogja, diantaranya membersihkan sampah visual yang ada di lingkungannya.  Hari Selasa Wage, tanggal 26 September 2017 sudah  dicanangkan reresik Malioboro. “Dua kegiatan inilah yang akan dlaksanakan setiap 35 hari sekali untuk membersihkan lingkungan masing-masing.  Walikota juga memerintahkan kepada para aparat di wilayah untuk ikut bersama warga  membersihkan sampah visual.

Walikota berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini akan tercipta Yogyakarta yang bersih, tertib, dan aman. Untuk kegiatan reresik sampah visual hari ini, Kamis, (28/09/2017) menurut walikota adalah perwujudan dari komitmen menjaga Jogja dari sampah visual. Walikota berharap kegiatan membersihkan sampah visual ini akan terus dilakukan di kota Yogyakarta.

Sementara itu Dr. Sumbo Tinarbuko seorang pemerhati dan inisiatur komunitas sampah visual mengatakan komunitas reresik sampah visual adalah warga masyarakat yang sangat mencintai pohon, lingkungan dan Yogyakarta.  

Pengertian sampah visual menurut Sumbo sudah termaktub di Perda Nomor 2 Tahun 2015. Menurutnya sampah visual adalah iklan luar ruang yang ditempatkan tidak sesuai dengan peruntukannya.

Komunitas reresik sampah visual menyebutnya sebagai lima sila sampah visual. Dikatakan, iklan luar ruang tidak boleh dipasang di trotoar, jembatan, bangunan heritage, taman kota, tiang telpon, tiang listrik, lampu penerangan jalan dan Apil.

“Meskipun para pemasang iklan menerakan dan memasang ijin reklame dan membayar pajak yang ditandai dengan stiker hijau, tapi berdasarkan lima sila dan Perda nomor 2 tahun 2015, pasal 6, mereka itu adlah menyalahi aturan,” tegas Sumbo.

Pemerintah telah menyediakan wilayah, zona dan tempat seperti yang ada di Perda. Oleh karena itu, Sumbo berharap warga masyarakat berani untuk mengangkut sampah visual meskipun ada stiker bayar pajak. Karena pemasang telah  menyalahi aturan dan menyalahi Perda.

Kegiatan reresik sampah merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-261 Kota Yogyakarta. Sebelum bekerja bakti membersihkan sampah visual yang ada di sekitar GOR Kridosono yakni sepanjang jalan Yos Sudarso dan Atmo Suharto,  dan sekitarnya,  Walikota dan Wakil Walikota menyempatkan diri untuk menanam pohon sawo kecik disaksikan oleh komunitas reresik sampah visual, warga masyarakat, dan para pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Kemudian Walikota didampingi Wakil Walikota Heroe Poerwadi  secara simbolis  mencopot round text yang terpasang di tiang listrik depan Gor Kridosono.  Kerja bakti kemudian dilanjutkan oleh komunitas, Karang Taruna dan warga masyarakat dibantu Satpol PP. (@mix)