Delapan Pasang Pengantin Nikah Diatas Mobil Damkar, Wakil  Walikota : Semoga Menjadi Keluarga Sakinnah

Dua unit mobil pemadam kebakaran  milik Pemkot Yogyakarta meraung di sepanjang jalanan kota menuju kawasan Malioboro. Bukan karena  akan memadamkan api akibat  bencana kebakaran tetapi akan mengobarkan api asmara dari delapan pasang calon pengantin yang akan mengucapkan  janji suci mereka di depan penghulu.  Masing masing unit mobil damkar diisi oleh empat pasangan  calon pengantin yang mengenakan busana manten lengkap dari berbagai daerah di Indonesia.  Mereka dikawal oleh para petugas pemadam kebakaran berseragam lengkap.

Pasangan Agung Sunardiyanto (43) dan Retyan Shinto (30)  mengenakan busana Paes Ageng gaya Ngayogyakarta,  Muhammad Miftahul Ulum (23) dan Rusmaia Dewi (24) berbusana gaya Minang, Tri Ismono (43) dan Surini (30) berbusana Solo Putri,  Giyanto (39) dan Suryati (46) berbusana Bali. Keempat pasangan ini menumpang mobil pertama.

Sementara itu, pada mobil kedua diisi oleh pasangan Sudibyo (40) dan Warsini Haryati (43) yang mengenaa busana gaya Palembang, Edi Susilo (23) dan Kurnia Purba Sayekti berbusana Bugis, Sargito (52) dan Wakiyem (37) berbusana Madura, serta Irawan Pambudi Santoso (23) dan  Devani Adelya Putri (17) berbusana Sunda Putri. Para pasangan pengantin terlihat cantik dan ganteng karena dirias langsung oleh  para perias kawakan yang tergabung di dalam Paguyuban Rias Hastanata.  Keseluruhan acara nikah bareng nusantara yang tahun ini bertemakan Nikah Bareng Pancasila Sakti, Menyatukan Hati untuk Ilahi dan NKRI ini digagas oleh Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) Sewon.

Jalannya  prosesi pernikahan terbilang cukup unik. Selain menumpang mobil Damkar, kedelapan pasangan itupun harus bergantian mengucapkan akad nikah (ijab qobul) diatas mobil dengan dipandu oleh kepala KUA kecamatan Danurejan Yogyakarta. Para calon pengantin diarak memasuki arena akad nikah diiringi  pasukan drumband Gema Dirgantara dari Sekolah Tinggi Kedirgantaraan  (STTKD) Yogyakarta, pasukan Jogoboro Malioboro,   gunungan ingkung Jawa, dan 10 orang penari edan edanan. Prosesi arak-arakan ini mendapat perhatian banyak pengunjung  dan wisatawan dalam dan luar negeri yang sedang berlibur  ke Yogyakarta. Alhasil, beberapa penggal jalan dari depan Inna Garuda hingga depan gedung DPRD Propinsi DIY sedikit mengalami kemacetan.

Ketua Fortais, RM. Ryan Budi Nuryanto, SE mengatakan kegiatan nikah bareng ini merupakan  bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun kota Jogja ke-261, Hari Kesaktian Pancasila dan ulang tahun ke-6 Fortais.  Menurut Ryan konsep nikah bareng di atas mobil Damkar merupakan satu satunya yang ada di Indonesia bahkan di dunia. “ Nikah bareng di atas di atas mobil pemadam kebakaran merupakan hal baru. Ini adalah satu satunya di Indonesia bahan di dunia,” ujar Ryan, Selasa, (26/09/2017) siang.

Ryan menambahkan keunikan lain dari gelar nikah bareng ini adalah  mahar ijab kobulnya seperangkat alat sholat dan pengucapan teks Pancasila yang dilakukan bersama diatas mobil damkar. “Bahkan cincin kawinpun didisain khusus yakni terukir nama pengantin dan Pancasila yang akan melekat sepanjang hayat di jari mereka,” tambah Ryan. Pasangan pengantin juga akan selalu mengenang peristiwa ini karena saksi nikah mereka adalah wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA.

Dikatakan, kegiatan nikah bareng ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya sepeserpun. Para  pengantin bahkan akan mendapatkan gratis fasilitas  biaya nikah hingga pelaksanaan bulan madu. Ryan menawarkan kepada masyarakat yang ingin mengikuti program nikah bareng  ini untuk berhubungan dengan Fortais dan akan dibantu sepenuhnya.  Dirinya menjelaskan tujuan kegiatan nikah bareng ini adalah untuk membantu mewujudkan pasangan yang sakinah, sejahtera, serta membawa keberkahan bagi Indonesia dan diri mereka.

Sementara itu Wakil Walikota Heroe  Poerwadi saat ditemui usai menjadi saksi kedelapan pasangan pengantin mengaku senang dan berharap pengantin yang telah mengikat janji setia mereka di depan penghulu dan  disaksikan ratusan warga masyarakat di sekitar Malioboro menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah selamanya.” Bahagia kita bisa menjadi saksi atas pernikahan kedelapan pasang ini, semoga pasangan temanten ini nanti, merajut kehidupan keluarga dengan sakinah, mawaddah, warrahmah, tidak hanya kaken ninen, tetapi super kaken ninen karena ada beberapa yang sudah memasuki usia kaken ninen,” harap Wakil Walikota.

Heroe menambahkan kegiatan nikah  bareng di atas damkar selain memperingati hari ulang tahun kota Yogyakarta juga  ingin membuat sesuatu yang ikonik sehingga masyarakat tetap mengingat peristiwa ini.  Kegiatan ini juga sangat membantu mereka yang selama ini ingin melangsungkan  pernikahan resmi namun terkendala dengan urusan lain. “ Maka dengan program nikah bareng ini akan membantu sama saudara kita mempunyai kesulitan itu. Semoga dengan mendapatkan bantuan seperti ini para pasangan dapat membangun kehidupan keluarga mereka yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Wakil Walikota juga mengucapakn rasa hormat dan terima kasihnya kepada Fortais, para juru rias  dan semua yang ikut menyukseskan acara nikah bareng ini. (@mix)