Pentas Rakyat HUT Kota Jogja  261, Wahana Pengembangan Potensi Wilayah

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menghadiri tiga kelurahan di kecamatan Kraton untuk menyapa warga yang sedang menggelar Pentas Rakyat dalam rangka peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta  ke-261, Jumat, (22/09/2017) malam.

Berturut turut,  diawali dari kelurahan Panembahan Wakil Walikota  menyapa warga yang menggelar acara di wilayah Langenastran Kidul. Warga Panembahan mengemas acara malam itu dengan berbagai hiburan dari anak, remaja, pemuda hingga dewasa. Aneka tarian klasik, moderen, garapan serta seni kerawitan, hadroh, dan musik band mewarnai pesta rakayat malam tadi.

Usai dari Panembahan Wakil Walikota bergeser ke kelurahan Patehan yang menggelar acara di jalan Patehan Kidul, depan Balai RW 06.  Sama halnya Panembahan, Kelurahan Patehan juga menyuguhkan berbagai potensi seni dan budaya yang mereka miliki.  Para penampil juga  berasal dari bergbagi usia dari anak hingga dewasa.  Mengawali acara beberapa buah tarian dari anak anak PAUD menghibur penonton yang malam itu cukup banyak. Bahkan, tercatat terbanyak dibanding dengan kelurahan atau kecamatan lainnya.  Menurut Plt. Lurah Kelurahan Patehan, Ngajemi,  kesenian yang ditampilkan di panggung merupakan potensi yang dimiliki oleh wilayah kelurahan Patehan.  Kesenian yang disuguhkan merupakan campuran seni tradisi, klasik, moderen dan kontemporer.

Ngajemi menjelaskan sehari sebelumnya  (Kamis, (21/09/2017) telah digelar carnaval HUT kota Jogja ke-261 di kelurahan Patehan dan dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta. Karnaval yang diikuti oleh 9 Rukun Warga di wilayah kelurahan Patehan itu  berhasil menyedot perhatian banyak warga dan juga wisatawan. Menurutnya, konsep yang ditampilkan juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.  Kreativitas dalam menata isi karnaval juga beragam dan menarik. Ada yang membuat konsep Wayang, sejarah kampung Nagan, Kampung Sayur dan lainnya. Semua disesuaikan dengan potensi seni, buya dan ekonomi di masing masing wilayahnya.

Setelah dari panggung di kelurahan Patehan, Wakil Walikota menuju panggung Pentas Rakyat kelurahan Kadipaten di wilayah Sompilan, sisi timur pasar Ngasem Yogyakarta. Kelurahan Kadipaten juga tidak mau kalah dengan dua kelurahan tetangganya. Suguhan utama  Pentas Rakyat yang ditampilkan adalah Kethoprak Wayang Sayembara Manthili yang dimainkan oleh para pejabat di lingkungan kecamatan, kelurahan dan Forkompin Kecamatan Kraton. Kelurahan Kadipaten juga menggelar karnaval pada sore harinya.

Wakil Walikota Heroe Poerwadi  mengatakan diri sangat mengapresiasi kegiatan pentas rakyat dalam rangka menyambut dan memperingati hari jadi Kota Jogja ke-261 yang jatuh pada tanggal 07 Oktober 2017. Drinya berkesan karena animo masyarakat kota Yogyakarta khususnya warga kecamatyan Kraton dalam menyambut HUT Kota Jogja sangat tinggi. “Ini dibuktikan dengan banyak penonton dan juga banyak penampil yang mau ngisi di di panggung. Saya senang karena dari anak, remaja, pemuda dan orang dewasa ikut tampil. Inilah yang kita namakan semangat gotong royong. Semangat gotong royong ini harus kita jaga dan lestarikan. Jangan sampai pudar di masyarakat,” ujar Wakil Walikota.

Heroe mengatakan berdasarkan tema HUT Kota Jogja Bersama Membangun Jogja ke depan Pemkot akan terus mendorong warga menggalakkan sikap bergotong royong, guyub rukun, dan mengutamakan kebersamaan. Kalau sikap ini ada di jiwa waraga   maka apa yang dicita-citakan bersama akan mudah tercapai. “Kalau kita warga kota Jogja secara bersama bergotong royong, guyub rukun, mengutamakan kebersamaan  maka insya’allah apa yang dicita-citakan bersama akan mudah kita capai,” ujar Heroe.

Heroe  menambahkan dengan seringnya warga menggelar potensi yang ada maka warga bisa sering bertemu, berdiskusi dan menyelesaikan berbagai masalah diantara mereka. Sikap gotong royong juga akan terwujud dalam semanagt membangun sosial di masyarakat. “Contoh kecil, ada tetangga yang jualan kecil-kecilan di warungnya, ya, tetangga  kiri kanan yang ikut membantu dengan membeli dagangannya. Larisi tanggane, itu juga merupakan bagian dari sikap kegotongroyongan kita,” ujar Heroe.

Heroe juga meminta warga untuk menyukseskan rangkaian peringatan HUT Kota Yogyakarta hingga pada puncaknya nanti tanggal 017 Oktober 2017 dengan digelarnya  acara puncak yang diberi nama Wayang Jogja Ningth Carnival yang digelar dari jembatan Gondolayu menuju Tugu Pal Putih dan sekitarnya.

Heroe juga berpesan agar masyarakat ikut menyukseskan kesepakatan untuk menjadikan hari Minggu Legi sebagai hari gotong royong membersikan lingkungan atau dikenal dengan jargon Minggu  Reresik Jogja . “Mari, saya ajak semua warga kota Yogyakarta untuk secara bersama pada hari Minggu Legi, kita luangkan waktu untuk kerja bakti, membersihkan lingkungan kita masing-masing,” ajak Heroe.

Apabila warga membutuhkan  truk pengangkut sampah atau lainnya pada saat kerja bakti nanti, bisa menghubungi Dinas terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup atau Kimpras Kota Yogyakarta. (@mix)