Tim Evaluasi Kampung Hijau Kota Yogyakarta Kunjungi RW 04 Kelurahan Gunungketur Pakualaman

Jumat (15/9), Tim Evaluasi Kampung Hijau Tingkat Kota Yogyakarta tiba di Balai Giri Arum, Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman. Rombongan terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Tata Pemerintahan, serta Dinas Pertanian dan Pengolahan Pangan.

Evaluasi dilaksanakan di beberapa tepat, antara lain Balai Giri Arum, jamu tradisional, Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Kelurahan Gunungketur, rumah warga, dan acara penutupan di rumah Ibu Rina Umbara.

Dalam sambutannya, Camat Pakualaman, Sumargandi, menyampaikan bahwa di Kota Yogyakarta telah dicanangkan beberapa kampong, seperti Kampung Tangguh Bencana (KTB), Kampung Panca Tertib, Kampung KB, Kampung Ramah Anak, dan Kampung Hijau. RW 04 Kelurahan Gunungketur dapat disebut sebagai Kampung Hijau.

“Evaluasi hari ini sebagai spirit bagi warga masyarakat dan menyadarkan masyarakat bahwa ini menjadi kebutuhan. Mudah-mudahan, dengan adanya Kampung Hijau di Kota Yogyakarta, dan RW 04 khususnya, bisa membumi di masyarakat,” ujar Sumargandi

Ia menambahkan, hasil pembinaan hari ini semoga berguna dan bermanfaat bagi RW 04 ke depannya.

Ketua Rombongan Tim Evaluasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Eka Arnawati, menuturkan, Kampung Hijau identik dengan keasrian.

“Begitu mendengar sebutan Kampung Hijau, yang terbayang adalah kesejukan, kehijauan, keasrian. Banyak pohonnya. Ya memang benar, tapi itu hanya salah satu komponen Kampung Hijau,” terang Eka.

Menurutnya, dalam Kampung Hijau, adat budaya, sosial kemasyarakatan, juga termasuk komponen di dalamnya.

“Jadi, peran masyarakat sangat dibutuhkan. Bila masyarakat cuek, itu sama saja,” tandas Eka.

Lebih lanjut, Eka mengatakan, tujuan rombongan datang bukan untuk menilai, tapi melakukan pembinaan komponen-komponen yang telah terlaksana, serta komponen-komponen yang perlu dipertahanankan.

Hasil Evaluasi

Saat memaparkan presentasinya, Sekretaris RW 04, Stalinta, mengungkapkan, luas RW 04 kurang lebih 46.000 m2, dengan jumlah penduduk 512 jiwa. Organisasi kelompok yang eksis adalah TP-PKK RW dan RW Siaga.

“Di RW ini, tradisi apeman masih ada setiap tahunnya,” ucap Stalinta.

Untuk kegiatan Bank Sampah, sambungnya, RW 04 baru aktif kembali 6 bulan terakhir. Kendalanya, kader berpindah atau telah banya yang lanjut usia.

Sementara itu, beberapa hasil pengamatan maupun wawancara pun disampaikan Tim Evaluasi. Pertama, untuk sisi fisik dinilai sudah baik, dengan adanya RTHP, sanitasi, dan saluran air. Kedua, untuk manajemen, semua telah ada. Namun, untuk level RW, perlu dokumentasi tertulis terkait peraturan, kerja sama, dan kelembagaan.

Ketiga, untuk komponen peran serta masyarakat, guyub rukunnya, dan ‘Segoro Amarto’ telah kena dan perlu dipertahankan. Keempat, untuk adat budaya, dinilai sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya hiburan angklung dari kelompok Lansia yang aktif.

Secara keseluruhan, penilaian baik, dan sudah terpenuhi semua komponen yang dibutuhkan. Usai acara, rombongan dilepas oleh Lurah Gunungketur, Murwanto. (Hardiana Pratiwi/Kecamatan Pakualaman)