Walikota Yogyakarta Resmikan SPAH Milik Warga Bangirejo

Kampung Bangirejo, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo Kota Yogya mendekalarasikan diri sebagai Kampung Panca Tertib. Di kampung ini sudah terbentuk Forum Kampung Panca Tertib yang beranggotakan ketua RW 10, 11, dan 12, serta tokoh masyarakat.

WalikotaYogyakarta, Haryadi Suyuti berpesan agar seluruh elemen dan tokoh masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut.

Ia berharap dengan diresmikannya Kampung Bangirejo sebagai kampung panca tertib dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam penanganan ketertiban berbasis kampung.

“Selain itu, dengan adanya kampung panca tertib ini diharapkan mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum, kedisiplinan dan kepekaan dalam masyarakat. Sehingga pada akhirnya, masalah-masalah keamanan dan ketertiban di kota Yogyakarta dapat teratasi dan tercipta situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan” ujarnya dilokasi, Minggu (17/9).

Menurutnya terbentuknya Kampung Panca Terbit di Bangirejo merupakan salah satu perwujudan suasana kondusif, sehingga dengan tingkat kenyamanan yang tinggi akan memberikan rasa handarbeni kepada setiap warganya.

Pada kesempatan tersebut, Walikota juga berkesempatan meresmikan pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) milik warga Bangirejo. Ia berharap agar masyarakat juga ikut dalam merawat SPAH tersebut sehinggga dapat terus digunakan oleh anak cucu kita nanti.

Ketua Forum Kampung Panca Tertib Bangirejo, Sugiarto mengatakan, jika pembangunan SPAH di kampungnya tersebut di dasari karena setiap memasuki musim hujan kampungnya selalu menjadi langganan tergenang air hujan.

“Tak hanya pekarangan saja, namun di beberapa titik genangan air juga meluber hingga masuk rumah-rumah warga” katanya.

Pembangunan SPAH ini, lanjutnya, selain sebagai resapan air hujan, juga bertujuan untuk menjaga debit air tanah. menurutnya saat masuk musim kemarau sebagian sumur warga berkurang debit airnya.

“Padahal air sumur menjadi salah satu andalan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari” ungkapnya.

SPAH yang dibangun warga ini berada di 30 titik tersebar di tiga RW. Masing-masing SPAH direncanakan sedalam delapan meter. Ia berharp dengan adanya SPAH tersebut, kampung Bangirejo tidak akan tergenang air ketika musim hujan tiba (Han).