PKK Sumba Barat Belajar Penanganan Kekerasan Terhadap Anak

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima kunjungan kerja Pemkab Sumba Barat bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save The Children, Kamis (15/9) di Ruang Sadewa Komplek Balaikota Yogyakarta. Mereka di terima oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bejo Suwarno SH MM dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta  Hj Tri Kirana Muslidatun Spsi. Rombongan dari Pemkab Sumba Barat diketuai oleh Ketua TP PKK Sumba Barat Meti Dapawole Monteiro yang diikuti 13 orang peserta.

Menurut Meti Dapawole Monteiro pihaknya melihat banyak hal-hal baik di Kota Yogyakarta serta sistem penangannya dan penyelesaian permasalahan di Kota Yogyakarta yang  dapat  dibawa ke Sumba Barat.  Di Sumba Barat masih banyak terjadi kasus  pelanggaran dan kekerasan terutama di wilayah pantai.

“ Semoga dengan melakukan kunjungan kerja ini kami dapat lebih memaksimalkan lagi tentang pelayanan dan penanganan kasus kekerasan yang berada di wilayah kami agar menjadi wilayah yang lebih baik lagi. Tujuan kami kesini juga ingin mengetahui tentang sistem yang berada di Kota Yogyakarta yang dapat kita terapkan di kota kami dan membuat perubahan yg baik di dalam kota kami,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Hj Tri Kirana mengucapkan selamat datang kepada rombongan dan pihaknya selaku tuan rumah berharap dapat memberikan efek kebaikan dan membawa perubahan yang baik di wilayah Sumba Barat.

Dalam paparannya Tri Kirana menyampaikan tentang pergerakan di Kota yogyakarta dan menyampaikan tentang perlindungan anak. Warga Yogya wajib melaporkan jika terjadi kasus kekerasan  agar kesadaran terhadap perlindungan anak serta kekerasan dalam rumah tangga di wilayah Kota Yogyakarta bisa diminimalisir.

Sementara itu Kepala KPMP Pemkot Yogyakarta Okto Noor Arafat menyampaikan dan melakukan pemaparan tentang program-program yang telah di selenggarakan di Kota Yogyakarta,baik perlindungan anak, penanganan KDRT, dan wajib lapor terhadap kekerasan yg di alami baik di rumah atau keluarga maupun di lingkungan sosial.

“Kami juga mempunyai relawan Sigrak sebagai unit reaksi cepat yang akan menangani jika terjadi tindak kekerasan kepada warga,” katanya. (Ag)