Pawai Budaya Mengawali Gelar Olimpiade Budaya Jawa Muhammadiyah DI Yogyakarta

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta menggelar pawai ta'aruf sebagai awal dimulainya Olimpiade Budaya Jawa (OBJ) di Yogyakarta. Sabtu (10/9)

Beragam potensi seni dan budaya Jawa yang dimiliki siswa-siswi lembaga pendidikan Muhammadiyah dipertontonkan di sepanjang rute pawai.

Lebih dari 90 kontingen kesenian dari berbagai daerah di Yogyakarta turut dalam pawai ta'aruf yang diberangkatkan dari komplek Balai Kota Yogyakarta menuju Alu-alun utara Yogyakarta.

Selanjutnya tgl 19 s/d 22 September 2016 akan dilangsungkan berbagai lomba budaya, seperti cerdas cermat budaya jawa, Mocopat, Geguritan, karawitan, Dagelan mataraman, Tari jawa, Dolanan egrang, dolanan gasingan, dolanan gobak sodor, dan jemparingan.

Acara akan ditutup dengan sebuah pagelaran puncak di sportarium UMY pada tanggal 23 September 2016 mendatang.

Wakil Ketua PWM DIY Tasman Hamami mengatakan Ide dasar diadakannya OBJ adalah bahwa Muhammadiyah khususnya melalui Amal Usaha Pendidikannya, ikut serta dan mengapresiasi berbagai upaya dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa.

”Nilai budaya juga harus diajarkan dan dibudayakan bukan hanya nilai agama saja. Muhammadiyah juga sudah mengawalinya dengan memberkan muatan lokal budaya Jawa di sekolah," katanya.

Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, yang pada kesempatan tersebut melepas pawai ta’aruf mengatakan, Olimpiade Budaya Jawa yang baru pertama kali diadakan ini diharapkan mampu menjadi tontonan sekaligus tuntunan.

Ia berharap kegiatan tersebut akan menjadi agenda tahunan dan bisa dilakukan di semua daerah.

Menurutnya olimpiade ini sangat bermanfaat untuk anak para didik karena seiring dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan yakni menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, bersikap dan berperilaku cinta Tanah Air bersendikan kebudayaan bangsa.

“Pengenalan terhadap kebudayaan Jawa kepada para pelajar diawali dengan pengenalan seluruh aspek kebudayaan yang ada sehingga rasa memiliki identitas itu selanjutnya menumbuhkan rasa hormat dan bangga terhadap nilai-nilai luhur budaya Jawa” katanya. (Han)