Berdayakan Warga Ciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat, Tegalrejo Gelar Lomba Lintas Hijau

Selalu ada cara bagi Kecamatan Tegalrejo untuk mengapresiasi prestasi warganya. Menjelang akhir triwulan III tahun 2016, digelar Lomba Lintas Hijau antar-RW se-Kecamatan Tegalrejo.

Apa itu Lomba Lintas Hijau? Penilaian lomba ini berdasarkan kriteria tertentu dan hanya pada satu penggal jalan, minimal sepanjang 50 meter di setiap RW. Tujuannya, pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, dengan penghijauan cukup dan tersedianya rambu jalan.

Ada 3 unsur dan 11 komponen dalam penilaian Lomba Lintas Hijau. Unsur yang dimaksud adalah unsur sarana prasarana lingkungan dengan 4 komponen, unsur tanaman dengan 4 komponen, dan unsur rambu jalan dengan 3 komponen.

Antusiasme warga dalam mendukung lomba sangat tinggi, seperti yang disampaikan Suhana, salah satu Ketua RW di Kelurahan Kricak.

“Dengan lomba seperti ini, mendukung setiap RW bersama dengan masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Harapan kami selaku warga agar kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga pada akhirnya semua penggal jalan di wilayah RW menjadi bersih dan sejuk,” ujarnya.

Ternyata, apa yang disampaikan warga, sejalan dengan apa yang akan dilaksanakan Kecamatan Tegalrejo ke depannya.

“Memang lomba ini pertama kali dilaksanakan oleh Kecamatan Tegalrejo dan ke depan akan diusahakan menjadi program rutin setiap tahunnya,” kata Kepala Seksi Pemerintahan Pembangunan Kecamatan Tegalrejo, Sri Suparbiyono.

Ia menambahkan, juri lomba, selain dari unsur kecamatan, juga melibatkan Koramil dan Polsek. Hal ini sesuai dengan konsep sinergitas antar-lembaga pemerintahan.

Sebelum penilaian tingkat kecamatan, dilakukan penilaian tingkat kelurahan. Pada tingkat kecamatan tersaring peserta lomba dari masing-masing kelurahan, di mana maksimal masing-masing kelurahan hanya dapat mengirimkan 3 RW.

Semangat Segoro Amarto Pegang Peranan Penting

Camat Tegalrejo, Sutini Sri Lestari, yang ditemui saat penilaian lomba, mengatakan, unsur pemberdayaan masyarakat cukup penting dalam Lomba Lintas Hijau. Karena, tanpa pemberdayaan yang dilakukan oleh setiap pengurus RW, tidak mungkin kondisi lingkungan maupun penggal jalan akan dinilai memenuhi syarat.

“Pemberdayaan yang dilakukan para Ketua RW di wilayah masing-masing sungguh luar biasa. Semangat Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta) yang mengandung 4 unsur, yaitu kemandirian, kedisiplinan, kepedulian, dan kebersamaan, ternyata sudah sangat dipahami oleh masyarakat di Kecamatan Tegalrejo,” terangnya.

Hal ini tidak dapat dilepaskan dari sejarah Segoro Amarto yang pertama kali dideklarasikan di Kelurahan Kricak oleh Gubernur DIY tahun 2010. Sejak saat itu, Kricak menjadi pilot project penerapan Segoro Amarto, di samping Kelurahan Sorosutan dan Kelurahan Tegalpanggung.

“Semangat Segoro Amarto kembali muncul saat Lomba Lintas Hijau yang dilaksanakan Kecamatan Tegalrejo tahun 2016,” pungkas Camat. (Kurniawan Sapta Margana/Kecamatan Tegalrejo)