Pemkot Gelar Workshop Program Adipura dan Pengelolaan Sampah di TPA

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Lingkungan Hidup menggelar workshop dengan tema Program Adipura dan Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Bima, Komplek Balai Kota, Rabu (31/8).

Dikatakan oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, workshop tersebut digelar sebagai persiapan dalam menghadapi penilaian dan pemantauan Lomba Adipura Periode 2016-2017. Walikota berharap, melalui workshop, Pemerintah Kota Yogyakarta beserta masyarakat dapat meneguhkan komitmen untuk mempertahankan kualitas lingkungan perkotaan dan kembali meraih prestasi sebagai Kota Adipura            

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan kota Yogyakarta dalam meraih kembali penghargaan Adipura. Mari bersinergi untuk memetakan potensi dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kesehatan lingkungan kota Yogyakarta.” Demikian dituturkan Walikota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Rr. Titik Sulastri.

Selain itu, Walikota berharap melalui workshop ini, pemanfaatan TPA Piyungan dapat dikebmangkan dan dioptimalisasi. Walikota beralasan, pengelolaan sampah yang baik akan mewujudkan kaidah Good Environmental Governance atau kepemerintahan yang sadar akan lingkungan yang mampu membawa Kota Yogyakarta meraih Adipura.

“Adipura adalah instrument Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berperan strategis dalam berbagai hal, yakni untuk mendorong pengelolaaan sampah, termasuk mendorong pemenuhan kewajiban Pemerintah kota terkait penyediaan dan pengoperasian TPA dengan metode minimal lahan urug terkontrol (controlled landfill).” Tambah Walikota

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ir Suyana mengaku optimis dapat memajukan system pengelolaan sampah kota Yogyakarta. Namun pihaknya mengaku masih banyak hal yang perlu diperbaikki.

“Kami sedang berbenah, harapan kita akan ada perubahan signifikan terkait pengelolaan TPA di Kota Yogyakarta ini. Dan kami menyambut baik ide penggunaan teknologi dari Swedia untuk membantu penangangan pengelolaan sampah.” Ungkap Suyana.

Mengenai pengelolaan sampah yang ada di Kota Yogyakarta, Suyana menyebutkan kini telah terbentuk bank sampah sebanyak 405 atau 65% dari 616 RW se-Kota Yogyakarta. Dan juga telah ada fasilitator sebagai front liner untuk bekerjasama dengan pemerintah mendorong masyarakat dengan melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat untuk membentuk kesadaran mengelola sampah dengan baik.

Sementara itu, Vir Katrin,S.Sos, M.si dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengapresasi langkah Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengelola lingkungan. Menurut Vir Katrin, pengelolaan lingkungan perkantoran dan sekolah di Kota Yogyakarta sudah cukup baik.

“Untuk kriteria penataan perkantoran, setidaknya ada empat kantor yang memiliki grafik penilaian memuaskan dan dapat dijadikan percontohan bagi kantor lain, yakni Kantor Balaikota, Kantor Kecamatan Mergangsan, Jetis, dan Kotagede.” Jelasnya.

Lebih lanjut, Vir Katrin berharap penghagaan Adipura ini nantinya tidak hanya dimaknai sebagai kota yang bersih dan teduh saja, namun juga harus berkelanjutan. Adipura bukanlah milik Walikota, namun milik masyarakat bersama.

Terkait dengan Adipura, Walikota berharap Adipura dapat membangun nilai, mindset dan gaya hidup masyarakat perkotaan agar sadar akan kebersihan lingkungan.

“Dengan membudayanya  gaya hidup tersebut, maka akan mudah juga dalam mengintegrasikan aspek-aspek sosial dengan aspek lingkungan dalam kehidupan sehari-hari” Pungkas Walikota (Tam)