Warga Binaan Wirogunan Belajar Kelola Sampah

Sebanyak 40 warga binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Wirogunan mengikuti pelatihan pengelolaan sampah anorganik  yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) pada hari Kamis (25/8) pagi bertempat di aula Lapas Wirogunan. Dalam acara ini, warga binaan diajak untuk mengolah sampah kertas dan plastik menjadi hasil kerajinan tangan

Dijelaskan oleh Kepala BLH Kota Yogyakarta, Ir. H Suyana, acara ini diselenggarakan dalam rangka mensosalisasikan pengelolaan sampah mandiri serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Tidak hanya masyarakat umum yang perlu beperan serta menyelamatkan lingkungan melalui pengelolaan sampah, tapi semua diajak, termasuk warga lapas. Walau terkesan sepele, namun jika dikelola dengan baik, sampah sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang dapat menambah penghasilan.” Jelas Suyana di sela-sela acara sosialisasi.

Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Wirogunan, Ganif Effendi, S.H mengatakan bahwa kepedulian warga binaan lapas dalam pengelolaan sampah cukup baik, ini dibuktikan dengan keberadaan Bank Sampah Wirabuana Persada serta tingginya tingkat partisipasi peserta setiap kali pelatihan semacam diselenggarakan.

“Pelatihan semacam ini sudah empat kali kami selenggarakan bekerjasama dengan BLH, ide pengelolaan sampah awalnya datang dari besarnya volume sampah di Lapas Wirogunan yang kalau dibuang begitu saja kok eman-eman. Adanya pendampingan pengelolaan membuat warga binaan lapas semakin sadar akan kebersihan lingkungan lapas. Tentu kami sangat berterimakasih atas kepedulian BLH yang mau memfasilitasi kegiatan semacam ini” Tutur Ganif.

Selain membuat lingkungan menjadi bersih, Ganif juga menuturkan kegiatan ini mampu berdampak positif bagi warga binaan Lapas.

“Keterampilan yang mereka dapatkan ini bisa menjadi bekal ketika mereka bebas besok, diharapkan nanti warga binaan dapat menularkan ilmu yang mereka dapatkan kepada masyarakat di lingkungannya” Pungkas Ganif.

Senada dengan Ganif, salah satu peserta Kegiatan, Rifqi merasa senang dengan kegiatan ini. Rifqi mengaku tidak pernah absen dalam setiap penyelenggaraan pelatihan. Menurut penuturannya, Kegiatan ini selain mampu meningkatkan kesadaran warga binaan akan kebersihan juga bisa meningkatkan kreatifitas warga serta menambah pendapatan warga binaan.

“Hasilnya bisa dijual dan nantinya dijadikani jadi voucher untuk berbelanja di lingkungan lapas, Ini tentu bermanfaat bagi kami, terutama bagi tahanan wanita yang kebutuhannya memang cukup banyak” Kata pria asal Jakarta ini.

Dalam penyelenggaraannya kali ini, warga binaan pria diajak untuk membuat keranjang bunga dari kertas koran bekas, sementara warga binaan wanita belajar untuk membuat rajutan berbahan dasar tas kresek. Salah satu warga binaan yang mengikuti pelatihan ini adalah Mary Jane Viesta Feloso, terpidana mati kasus Narkoba Asal Filipina.

Aktifnya warga binaan Lapas Wirogunan dalam pelatihan tersebut mendapat sambutan baik dari Suyana. Ke depannya Suyana berencana mengembangkan lagi fasilitasi pelatihan yang berkaitan dengan lingkungan di Lapas Wirogunan.

"Melihat kepedulian warga Lapas dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan pengelolaan sampah, ke depannya kami ingin kembali memfasilitasi mereka dalam kegiatan lain, seperti misalnya pelatihan tamanisasi" Kata Suyana.

Kelola Sampah Melalui Wirabuana Persada

Hadirnya Bank Sampah Wirabuana Persada merupakan bukti lain suksesnya pembinaan pengelolaan sampah di Lapas Wirogunan. Bank Sampah yang merupakan prakarsa dari salah seorang warga binaan lapas, Irfan Soesilo bersama Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Wirogunan, Emon Yudo Dwiwarso sera Instruktur Pembinaan Kerja Lapas Wirogunan, Jati Suryono dengan dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta ini sudah hadir sejak akhir 2015 lalu. Menurut Irfan, gagasan Bank Sampah berangkat dari pengalamannya sebagai Kepala BLH Kota Yogyakarta

"Gagasan tersebut mendapat sambutan yang bagus, baik dari pengurus lapas, warga binaan, maupun Pemerintah Kota Yogyakarta, sosialisasi mulai dilaksanakan sejak Bulan November 2015 lalu dan terus berjalan hingga sekarang. Harapannya, Bank Sampah ini terus eksis dan berkembang" Jelas Irfan yang selepasnya dari Lapas Wirogunan akan tetap mendampingi warga binaan dalam mengelola Bank Sampah.

Emon sendiri mengapresiasi antusiasme warga binaan akan kehadiran Bank Sampah Wirabuana Persada. Diungkapkan oleh Emon, saat ini Bank Sampah Wirabuana Persada sudah dua kali panen dengan hasil nominal sebesar dua juta rupiah.

"Setiap warga sudah memiliki kesadaran untuk memilah dan memilih sampah untuk kemudian disetorkan ke Bank Sampah. Hasil setoran itu nantinya akan masuk ke rekening bank sampah yang dimiliki setiap blok. Hasil penjualan dikonversi menjadi voucher bagi warga binaan. Keberadaan Bank Sampah di lapas ini baru satu-satunya di Indonesia, harapannya bisa menjadi percontohan bagi lapas lain di Indonesia, seuai dengan namanya Wirabuana yang maknanya membuana dari Wirogunan" Pungkas Emon. (ams)