Gelar Jalan Sehat Mengenakan  Kaos Lukis Batik, Sanggar Kalpika dan Pastupahing Taman Sari Ikut Lestarikan Batik

Sekitar 260 Warga RT. 37 dan 38 Kampung Wisata Taman Sari dengan berbaju kaos batik lukis mengikuti gerak jalan sehat  mengelilingi Taman Wisata Taman Sari (Water Castle).  Jalan sehat  yang digelar Minggu, (21/08/2016) itu  untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-71.

Ketua RT. 38  Sutantio Triharso yang juga ketua paguyuban Pastupahing menjelaskan  kegiatan jalan sehat itu merupakan gagasan dari Paguyuban Sebtu Pahingan atau dikenal dengan Pastupahing. Pastupahing merupakan gabungan dari dua rukun tentangga di wilayah Rukun Warga 09 kelurahan Patehan, kecamatan Kraton Kota Yogyakarta.

Untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-71 warga kedua RT ini menggelar acara jalan sehat. Menurutnya, yang membuat acara ini berbeda dengan kegiatan yang sama lainnya adalah semua peserta mengenakan baju kaos bermotif batik lukis. “Semua peserta pakai kaos batik lukis mas. Dari yang kecil sampai yang tua-tua. Semua baju yang dikenakan peserta pada hari ini  merupakan karya para  pemuda dari sanggar Kalpika. Kurang lebih 2 bulan pengerjaannya,” kata Triharso sambil menunjuk peserta yang memang pagi itu mengenakan kaos lukis.

Triharso menegaskan  sebenarnya kaos batik lukis di Yogyakarta lahir pertama kali di Rw.09 Taman Sari. Namun karena belum memiliki hak paten pembuatan maka banyak pihak dan tempat lain ikut mengkalim. “Sebetulnya batik lukis itu lahir disini. Kreativitas anak muda disini. Itu adalah karya kreativitas dari anak anak sanggar Kalpika.Tapi karena belum punya hak paten  maka banyak tempat lain  juga mengklaim bahwa mereka yang lebih dahulu membuat,”terang Triharso.

Kegiatan  jalan sehat dengan mengangkat tema ‘Menggiatkan Batik’ khususnya Kaos Batik Lukis  diharapkan dapat menyampaikan pesan moral  kepada semua orang untuk  mencintai batik. Selain itu mau menegaskan bahwa kaos lukis batik merupakan hasil ide kreatif dari warga masyarakat di wilayah Taman Sari khsusunya di RT. 37 dan 38.

Kegiatan memproduksi kaos batik di Rt 37 dan 38 masih berlangsung hingga saat ini. Bahkan sudah banyak  menghasilkan nilai ekonomi. Banyak produk mereka yang telah dikenal dan dipasarkan. “Ini  telah menjadi  ikon dari tersendiri bagi wisatawan dan peminat kaos batik lukis. Kalau mau cari kaos batik tulis, datanglah ke sini. Ke sanggar Kalpika di Taman Sari Rt. 37 dan 38,”ujar Triharso.

Pastu Pahing berencana mengkampanyekan kaos batik lukis kepada masyarakat, dengan  menyelenggarakan event yang lebih besar lagi dan melibatkan lebih banyak peserta.”Ke depan kami akan lebih mempromosikan, dan mempopulerkan kaos batik lukis ke dunia Dengan harapan lebih banyak orang mengenal Kaos batik tulis ke dunia luar,” pungkas Triharso.

Sementara itu, ketua Sanggar Kalpika Aryaditya atau biasa dipanggil Adit membenarkan bahwa kegiatan jalan sehat dengan mengenakan kaos batik lukis karya mereka sendiri. Dikatakan bahwa untuk mengerjakan kaos batik tulis yang dikenakan peserta mereka membutuhkan waktu kurang labih 2 bulan.

Menurut Adit proses pengerjaan kaos batik lukis sama seperti mengerjakan kain batik pada umumnya. Proses pembuatan satu baju kaos membutuhkan waktu sekitar 2-4 hari. “Untuk gambar (ke bahan kaos)  satu hari bisa 10 buah kaos. Yang lama itukan proses penjemuran, penyucian, penguncian warna. Jadi butuh waktu 2-4 harilah untuk satu kaos,” terang Adit.

Adit mengatakan kegiatan mereka membuat kaos batik tulis ini sudah sejak 2012. Tujuan mereka adalah ikut melesarikan batik yang telah mereka kerjakan secara turun temurun dan mengenalkan produk terbaru mereka berupa kaos lukis dengan pewarna batik.

Sanggar Kalpikayang berdiri sejak 1972 itu  bukan saja pandai melestarikan budaya membatik. Mereka juga pandai berkesenian. Di sela-sela membatik merekapun menyempatkan diri bermain musik di lorong bawah tanah Pulau Cemeti atau di Sumur Gemuling untuk menghibur para wisatawan yang lewat menikmati bangunan cagar budaya.

Acara jalan sehat diakhiri dengan ramah tamah dan gelaran hiburan dari warga dan untuk warga.(@mix)