Walikota: Nilai-Nilai Ramadan Bentuk Manusia Paripurna dan Berkemajuan

Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti mengajak warga masyarakat agar memaknai ibadah puasa ramadhan sebagai bentuk dari latihan fisik dan spiritual untuk mengembangkan unsur-unsur ketuhanan (laahut) dalam diri mereka. Menurut walikota, jika latihan tersebut berhasil dijalani, maka manusia akan mampu mencapai kesadaran akan Tuhan yang menjadikan manusia bertindak lebih arif dalam memadang diri, masyarakat, dan lingkungannya.

“Ibadah Puasa Ramadan yang baru saja selesai kita tunaikan merupakan riyadhah jasmaniyah wa ruhaniyyah atau latihan fisik dan spiritual ke arah penyucian jiwa. Jika latihan ini berhasil, manusia bukan hanya membuka tabir pembatas dengan Tuhan, namun akan memiliki ma’rifat yang memungkinkan manusia lebih arif dalam memandang diri, masyarakat, dan lingkugan alam” Demikian diungkapkan Walikota dalam khutbahnya saat menjadi Khatib dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1437 H di Halaman Balaikota, Rabu (6/7) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, walikota mengajak jama’ah agar mengimplementasikan ritual ibadah puasa Ramadan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Walikota mengingatkan bahwa ibadah puasa ramadan sesungguhnya telah banyak mengajarkan umat Islam untuk hidup menjadi mukmin yang paripurna dan berkemajuan, yakni mukmin yang dapat mengintegrasikan antara Iman dan amal soleh.

“Dalam konsep Islam, Keimanan atas ajaran Tuhan harus bermuara pada tindakan nyata dalam kehidupan keseharian di tengah masyarakat. Atau dapat kita katakan bahwa setiap tindakan kita dalam kehidupan ini harus dilandasi oleh nilai-nilai ajaran Allah SWT” Tutur Walikota.

Lebih lanjut, dalam khotbahnya tersebut walikota menyebutkan lima nilai-nilai luhur ibadah puasa Ramadan yang harus terus dilestarikan, yakni disiplin dan takut kepada Allah SWT, semangat berbagi, berdoa dan shalat malam, tadarus al Qur’an dan Taklim, serta Silaturahmi.

“Insya Allah jika nilai-nilai dan ajaran dalam bulan Ramadan kemarin kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, niscaya kita menjadi orang yang paripurna dan berkemajuan” Kata Walikota.

Dalam akhir khotbahnya, Walikota berharap timbulnya kesadaran untuk mengkaitkan apapun dengan ajaran Allah mampu membawa masyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan di tengah perubahan zaman.

“Persoalan-persoalan yang terjadi di sekitar kita seperti korupsi, narkoba, pemerkosaan, hingga penyakit masyarakat barangkali akar persoalannya adalah kita melujpakan sandaran ajaran-ajaran Agama dalam setiap gerak langkah kita. Semoga di hari yang fitri ini kita benar-benar menjadi manusia beriman, bertakwa, dan hasil gemblengan bulan Ramadan menjadikan kita sebgai manusia yang paripurna dan berkemajuan serta mampu mengembalikan hakikat kemanusiaan seorang manusia, memanusiakan hubungan sosial, juga memanusiakan tatanan-tatanan yang kaku, kering dan imparsial” Pungkas Walikota (ams)