PONDOKAN SAPI HASILKAN ANAKAN BERKUALITAS

 

Mungkin memang bukan pondokan eksklusif yang serba mewah, menggunakan pendingin udara dan kasur empuk, namun, pelayanan di kost yang satu ini, membuat penghuninya betah dan produktif.

Pondokan ini, sesungguhnya adalah sebuah kandang, yang khusus dibangun sejak 1985 silam, dan khusus bagi sapi. Saat ini sekitar 50 ekor sapi dititipkan di pondokan yang berada di Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta tepat di pinggir Sungai Code.

Wakil Ketua Kelompok Ternak Tri Andini Rejo, Bambang Heri Susanto akan mengisahkan awal dimulainya usaha pengembang biakan sapi karena mengikuti program pemerintah pusat yaitu Program Penyelamatan Sapi Betina Produktif Pada Tahun 2012 yang salurkan melalui Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Bantuan diterima Rp. 500.000.000,- yang dibelikan 50 ekor sapi oleh kelompok. Sapi-sapi betina tersebut kemudian dikandangkan. Kandangnya separo menyewa milik warga dan separo menggunakan tanah wedi kengser Sungai Code. Untuk mengembang biakkan selanjutnya sapi-sapi betina dikawinkan dengan sapi jantan’, terang Bambang.

Sapi-sapi tersebut diupayakan hidup dan berkembang biak dengan senyaman mungkin pondokan. Berkat ketekunan seluruh anggota kelompok. Dari 50 ekor sapi sudah berkembang biak menjadi 80 ekor. Sejumlah 30 ekor sudah terjual mengingat keterbatasan daya tampung kandang.

Kelompok Tri Andini Rejo yang memiliki 42 orang anggota sangat cermat dalam mengelola kandang. Penyediaan pakan oleh masing-masing pemiliki sapi. Sapi-sapi di kost akan diberi makan dedaunan hijau pada pagi hari, sedangkan sore hari, daun padi menjadi santapan rutinnya.

 “Untuk bersih kandang tiap Minggu pagi, kami sama-sama menyiram kandang, memandikan sapi. Karena kalau kandang bersih, sapi akan sehat, anak yang dilahirkan pun juga akan sehat, kita sendiri yang diuntungkan," ujarnya, ditemui beberapa waktu lalu.

Untuk mengamankan kost sapi ada kegiatan ronda yang dilakukan selama 24 jam. Setiap anggota kelompok, mendapat jatah gilirannya masing-masing. Bersyukur, berkat adanya ronda, belum pernah terjadi kehilangan sapi.

“Sapi – sapi disini tiap tiga bulan sekali di cek kesehatnya oleh dokter, kelompok Tri Andini Rejo juga memiliki dokter khusus yang mengobati sapi sapi ini, jika ada salah satu sapi yang sakit  kami dimudahkan dengan adanya dokter tersebut” ujarnya

Tak hanya sampai disitu, kotoran sapi tersebut oleh kelompok ini di ubahnya menjadi biogas. Biogas tersebut diperuntukkan untuk warga sekitar.

“Kita ingin sapi-sapi ini tak hanya bermanfaat untuk anggota saja, tetapi juga untuk penduduk sekitar, untuk itu kami mengubah kotoran sapi tersebut menjadi biogas, biogas ini di peruntukkan untuk warga sekitar” tandasnya. (Han)