Walikota Imbau Tingkatkan Konsumsi Ikan

Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih rendah yakni hanya 35 kilogram per kapita. Sebagai perbandingan, saat ini Malaysia sudah 55 kilogram per kapita. Kondisi inilah yang menyebabkan rendahnya IQ masyarakat Indonesia dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. IQ rata-rata warga Indonesia masih dibawah rata-rata negara Asean. IQ rata-rata Indonesia, hanya sama dengan Laos dan Kamboja.

Ketersediaan ikan bukan menjadi faktor rendahnya konsumsi ikan. Karena, produksi ikan nasional cukup bagus terlebih mengingat 2/3 wilayah Indonesia adalah lautan.

Konsumsi ikan masyarakat Yogyakarta ternyata juga masih menduduki peringkat terendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pengukuhan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2015, Selasa (22/12). Acara yang digelar di Ruang Yudhistira, komplek Balai Kota Yopgyakarta ini dihadiri oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta dan ibu-ibu pengurus Forikan.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengungkapkan bahwa konsumsi ikan di Kota Jogja harus ditingkatkan.

“Saat ini, ikan dapat diolah menjadi bermacam-macam makanan. Ikan dapat dimanipulasi agar lebih nikmat dimakan. Harga ikanpun relatif terjangkau. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengkonsumsi ikan, karena ikan mempunyai banyak kandungan gizi. Dengan masyarakat yang tingkat konsumsi ikannya tinggi, kita bisa menjadi bangsa yang sehat dan tangguh. Untuk itulah mari kita tanamkan di diri kita semboyan 'Tiada Hari Tanpa Makan Ikan',” ujarnya.

Walikota menambahkan, bertepatan dengan Hari Ibu ini, ia menyampaikan bahwa peran ibu untuk meningkatkan konsumsi ikan amatlah penting, karena Ibu adalah decision maker atau sebagai penentu adanya menu ikan dalam hidangan keluarga. (cok)