Yogyakarta Kembali Raih Penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara

Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara. Penghargaan tertinggi kota sehat yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini diterima oleh Kota Yogyakarta untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut. Melengkapi penghargaan tersebut, Yogyakarta juga berhasil meraih dua penghargaan lainnya, yakni Ksatria Bakti Husada Kartika yang diterima oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti atas prestasinya dalam mendorong pembangunan Kesehatan, serta penghargaan Institusi Kesehatan Berprestasi terbaik kategori Perkotaan yang diraih oleh Puskesmas Mantrijeron. Ketiga penghargaan tersebut diserhakan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof.Dr dr. Nila Djwuwita F Moeloek SpM (K) kepada Walikota Yogyakarta pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta pada hari Jum’at (27/11) malam.

Penghargaan Swasti Saba Wistara diberikan karena Kota Yogyakarta dinilai mampu membangun sinergitas antara pemerintah dan masyarakat guna membangun sektor kesehatan. Sinergitas tersebut tercermin melalui gerakan masyarakat dalam melaksanakan penataan lingkungan pemukiman melalui Jejaring Pengelolaan Sampah (Jaripolah), peningkatan kapasitas dan akses informasi sumber daya lingkungan hidup, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman bermain anak, serta pengembangan Kampung Hijau. Selain itu, pengelolaan pasar tradisional menjadi pasar sehat berbasis masyarakat dan pembentukan kelompok kerja penyehatan pasar turut menegaskan kerjasama harmonis antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Yogyakarta sebagai kota sehat.

Sementara, berbagai kebijakan serta inovasi bidang kesehatan yang dicetuskan oleh Walikota seperti program YES 118 yang dibentuk melalui Perwal nomor 45 tahun 2008 yang kemudian diperbarui dengan Perwal nomor 20 tahun 2015 serta pemberian media promosi kesehatan ke Sekolah Dasar dan masjid-mushola berhasil mengatarkan Walikota meraih penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika.

Walikota sendiri mempersembahkan penghargaan ini kepada warga Kota Yogyakarta yang terus berupaya bersama pemerintah untuk membangun serta menjaga kesehatan. Menurut Walikota, kesehatan tidak datang dengan sendirinya, namun diupayakan sendiri oleh masyarakat melalui perilaku hidup bersih dan sehat dan olahraga “Penghargaan yang diterima bukanlah untuk pemerintah, namun kembali lagi kepada seluruh warga Kota Yogyakarta yang telah bersama-sama berupaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini tentu harus terus dijaga dan dikembangkan secara berkesinambungan untuk mempertahankan derajat Yogyakarta sebagai kota sehat yang istimewa” Tutur Walikota.

Penghargaan lain yang diterima oleh Kota Yogyakarta adalah Puskesmas berprestasi perkotaan terbaik yang diraih oleh Puskesmas Mantrijeron. Puskesmas Mantrijeron dengan berbagai inovasinya seperti pembuatan sistem kasir terintegrasi dengan Simpus, pembuatan sistem antrian berbasis audio visual yang sekaligus menjadi promosi kesehatan, pembentukan Jumantik Mandiri, serta penguatan SDM melalui pelatihan pelayanan prima untuk serta karyawan dan penambahan tenaga melalui dana BLUD dinilai oleh Pemerintah Pusat sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama yang mampu mendayagunakan berbagai sumber daya untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr Fita Yulia Kisworini, M.Kes, berbagai penghargaan yang diterima oleh Kota Yogyakarta bukanlah tujuan, namun merupakan pijakan bagi masyarakat untuk selalu mewujudkan hidup sehat “penghargaan ini bukan goal, namun harus dimaknai sebagai ajakan bagi warga Yogyakarta untuk terus menerapkan hidup sehat serta menjadi catatan bagi pemerintah untuk terus memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan” Ungkap dr Fita.

Senada dengan dr Fita, Ketua Forum Kota Sehat Yogyakarta, Ir. Hadi Prabowo, MM menyatakan bahwa ketiga penghargaan ini merupakan modal untuk menjadi model, selain itu Hadi Prabowo juga mengatakan bahwa pembangunan yang ada di Yogyakarta, baik pembangunan fisik maupun sosial budaya, semuanya tidak lantas mengacuhkan faktor kesehatan

Berbagai penghargaan yang diberikan pada malam itu menurut Menteri Kesehatan dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan sinergis antara pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah dengan masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat guna mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan diarahkan pada penyerapan secara konsisten dan berkelanjutan yang menyangkut pembangunan kawasan pemukiman, sarana pemukiman sehat, dan tatanan masyarakat yang sehat dan mandiri. (ams)