Yogyakarta Kembali Raih Anugerah Kihajar

Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) untuk yang keempat kalinya selama empat tahun yang berturut-turut. Ini artinya, sejak diadakannya Anugerah Kihajar untuk Kabupaten-Kota, Yogyakarta tidak pernah absen meraih penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepubIik Indonesia (Kemendikbud RI) ini. Penghargaan ini sendiri diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan RI, Anis Baswedan kepada Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada malam puncak Anugerah Kihajar 2015 di Plasa Insan Berprestasi, Gedung Kemendikbud RI, Jakarta pada hari Kamis (26/11) Malam.

Penghargaan ini sendiri dianugerahkan kepada pemimpin daerah, baik tingkat Propinsi maupun Kabupaten Kota yang dinilai berrestasi dalam mendayagunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan. Pada penyelenggaraan tahun ini, Walikota meraih penghargaan untuk kategori Kebijakan Dan Program Tingkat Utama. Ini artinya Walikota Yogyakarta dinilai berhasil mendorong pememanfaatan TIK di bidang pendidikan, baik dalam level kebijakan maupun program. Selain Kota Yogyakarta, penghargaan ini juga diberikan kepada Kota Jayapura, Jambi, Aceh, Gorontalo, Bontang, Padang Panjang, dan Kabupaten Karanganyar. Sementara untuk tingkat Propinsi, penghargaan dianugerahkan kepada Propinsi DIY, Jawa Tengah, Aceh, dan Lampung.

Diungkapkan oleh Walikota, Penghargaan ini dipersembahkan untuk guru-guru di Kota Yogyakarta atas komitmennya melaksanakan dan memberikan pelajaran serta pembelajaran dengan memanfaatkan TIK, selain itu Walikota juga mengapresiasi semangat siswa di Kota Yogyakarta dalam mengoptimalkan penggunaan TIK dalam belajar. Menurut Haryadi, kemajuan pendidikan di Kota Yogyakarta tak lepas dari kesatuan antara sekolah, siswa, dan pemerintah

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk para guru dengan komitmennya untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan belajar mengajar, juga para siswa yang senantiasa menumbuhkan semangat belajar dengan TIK. Semoga penghargaan ini makin menegaskan kesatuan pendidikan, yakni sekolah-siswa dan pemerintah sebagai pilar kesuksesan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan yang Istimewa untuk Indonesia” Ungkap Walikota usai menerima penghargaan ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,  Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd mengatakan bahwa pemanfaatan TIK di bidang pendidikan bukanlah hal yang baru di Kota Yogyakarta. Salah satunya adalah pemanfaatan TIK untuk penerimaan siswa baru yang dilaksanakan secara online dan real time melalui Penerimaan Peserta Didik Baru Real Time Online (PPDB-RTO) “Dengan sistem online dan real time, maka penerimaan peserta didik baru menjadi semakin akuntabel dan transparan” Jelas Edy.

Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga menodorong pemanfaatan TIK untuk membangun interaksi yang lebih intens antara guru dan peserta didik. Hal ini diimplementasikan melalui layanan Konsultasi Belajar Siswa Online (KBS Online). “Melalui KBS Online, siswa bisa mengkonsultasikan kesulitan-kesulitan yang dialami secara online, layanan ini dapat diakses dari seluruh dunia selama terasmbung ke internet. Selain itu kami juga mendorong agar para guru dari berbagai jenjang pendidikan untuk bisa memahami TIK dan memiliki email, sementara khusus untuk guru pada jenjang menengah diharapkan untuk memiliki blog untuk membangun interaksi yang lebih intens antara guru dan murid. Pemanfaatan TIK tersebut mampu meningkatkan kompetensi siswa secara signifikan” Tutur Edy.

Dalam era informasi ini, pemanfaatan TIK memang menjadi semacam kewajiban bagi insan-insan yang bergelut di bidang pendidikan. Menurut Menteri Pendidikan RI, Anis Baswedan, Pemanfaatan TIK, selain bisa menghilangkan sekat-sekat geografis, juga mampu membawa atmosfer belajar yang menyenangkan. Hal ini selaras dengan paradigma pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa belajar harus membuat hati senang “Ki Hajar menamakan sekolah dengan nama Taman, artinya kegiatan belajar mengajar di sekolah harus membahagiakan, bukan menyeramkan, lonceng tanda mulai belajar harus dimaknai sebagai awal dari petualangan yang menyenangkan. Dengan memanfaatkan TIK, kegiatan belajar mengajar bisa menjadi menyenangkan dan mendorong siswa untuk membangun kreatifitas, komunikasi, kolaborasi, dan critical thinking. Jangan sampai kita menganggap kemajuan tekonologi informasi sebagai ancaman, tapi bagaimana kita dan anak-anak kita mampu mengelola teknologi informasi tersebut dengan baik Kata Anis.(ams)