SAMPAI AKHIR TAHUN 2015 PERSEDIAAN DARAH DI KOTA JOGJA  AMAN

Kebutuhan darah di Kota Yogyakarta hingga akhir tahun 2015 ini dinyatakan aman. Artinya persediaan mencukupi dari semua golongan darah yang  dibutuhkan oleh pasien.  Hal ini dikatakan oleh  Danun,  Pelaksana Tugas (Plt)  Unit Donor Darah (UDD)  Palang Merah Indonesia cabang Kota Yogyakarta, pada saat aksi donor darah yang dilakukan di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa (24/11/2015).

Danun mengatakan  kebutuhan darah khsususnya di Kota Yogyakarta  hingga November 2015 ini   masih aman dan tercukupi. “Untuk kebutuhan darah khsususnya di Kota Yogyakarta sampai  saat ini,  Alhamdulilah masih tercukupi. Bahkan kita, khususnya Kota Jogja bisa menyuplai ke Jawa Tengah juga,” ujar Danun. Ditambahkan PMI Cabang Yogyakarta juga menyupali kebutuhan darah ke kabupaten sekitar DIY.

Menurut Danun persentase persediaan  darah berdasarkan  golongan darah yang paling banyak adalah golongan darah B.  Kemudian disusul golongan darah O, A. “Sedang paling sedikit adalah golongan darah AB. Namun sementara ini semua bisa terkaver  di PMI Kota Yogyakarta,” tambah Danun. 

Danun mengatakan persediaan darah  di PMI  Cabang Kota Yogyakarta akan terus  tercukupi hingga akhir  tahun 2015  dan awal tahun 2016 mengingat  pada bulan Desember 2015 ini, sudah banyak  pihak yang mengajukan kegiatan donor darah masal. “Bahkan di Desember nanti, khususnya di hari Minggu kami sudah tidak menerima kegiatan donor masal. Karena sudah banyak yang daftar.” imbuhnya.  

Ketersediaan darah yang cukup ini dikarenakan  hampir semua rumah sakit  saat ini telah memiliki Bank Darah sendiri. Sehinga PMI Kota Yogyakata hanya memasok kekurangan  dari beberapa rumah sakit yang meminta ke PMI Kota Yogyakarta.  “Rata-rata PMI Kota Yogyakarta menyediakan 100 kantong darah per hari untuk dibagikan ke rumah sakit yang ada di Kota Yogyakarta.  Namun semenjak rumah sakit di Kota Jogja   memiliki bank darah sendiri mereka hanya memasok yang diperlukan saja oleh beberapa rumah sakit,” tambah Danun.

Sekilas,  Danun memberikan gambaran bahwa darah yang diambil dari pendonor  kurang 350cc akan disimpan sementara di coolbox kemudian dibawah ke Unit Donor Darah (UDD  untuk kemudian diproses oleh petugas.  Petugas akan memisahkan darah itu dari trombosit, plasma dan sel darah merah.  Darah-darah itu masih juga dilakukan screening dengan menggunakan 4 parameter  yakni  hepatitis B, hepatitis C, HIV dan sipilis.   Setelah itu darah sudah aman untuk didonorkan kepada pasien.

Sementara itu, dr. Lana Uswannah, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinke Kota Jogja menambahkan kegiatan aksi donor darah  yang dilakukan di Balaikota Yogyakarta itu merupakan rangkaian  peringatan hari kesehatan nasional ke-51.   Aksi donor darah itu menargetkan 250 kantong darah. Mereka menyebarkan 300 undangan kepada para pendonor dari PNS  dan Karyawan Kota Yogyakarta, TNI, Polri, Kejaksaan, dan warga masyarakat melalui SMS Gateway.  

Menurut dr. Lana, tujuan kegiatan itu adalah menggugah kesadaran seluruh lapisan masyarakat agar menyumbangkan daranya secara sukrela. Selain itu juga meningkatkan jumlah donor darah sukarela tetap.  Pelaksanaan donor darah dari jam 08.00-13,00 wib.

Dijelaskan semua kantong darah akan dikirim langsung ke PMI Kota Yogyakarta untuk kemudian dilakukan proses skrining sesuai dengan prosedur yang berlaku di PMI.  “Diharapkan nantinya darah itu, sudah aman sampai ke pasien yang membutuhkan,” ujar dr, Lana.

Dr. Lana mengatakan mendonorkan darah secara rutin akan sangat bermanfaat bagi yang didonor dan yang bersangkutan.  Manfaat bagi diri pendonor adalah  bisa mengetahui kondisi kesehatan mereka  sejak dini. (@mix)